Minyak Pertamina Dicuri Setengah Triliun Rupiah, Bandarnya Masih Misterius

Jakarta - Sampai detik ini, minyak Pertamina yang disalurkan lewat pipa sepanjang 260 km dari Tempino-Plaju di Sumatera Selatan masih dicuri. Dalam setahun nilainya hampir setengah triliun rupiah. Kok bisa?

Presiden Direktur Pertamina EP Syamsu Alam mengatakan, pihaknya telah bekerjasama dengan aparat keamanan, baik Polri maupun TNI, namun pencurian minyak masih saja terjadi.


"Dari Januari 2012 hingga April 2012 ini jumlah minyak kami yang dicuri mencapai 462.528 barel dengan nilai hampir setengah triliun rupiah atau Rp 404 miliar," kata Syamsu dalam acara Editor's Gathering Pertamina di Hotel Four Seasons, Jakarta, Senin (10/6/2013).


Dikatakan Syamsu, sepanjang 2013 ini saja sudah ada sekitar 163 ribu barel minyak Pertamina. Menurutnya, nilai pencurian ini naik 21 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.


"Jadi rata-rata minyak kami yang dicuri jumlahnya 2.000 barel per hari. Nilai per hari yang dicuri sekitar Rp 1,5 miliar," jelasnya.


Pihak Pertamina tidak bisa menangkap para pencuri ini, karena wewenangnya ada di aparat keamanan. Namun apa daya, ternyata pencurian minyak tetap terjadi. Selama ini yang tertangkap hanya para pekerja-pekerja yang mencuri, sedangkan bandarnya masih misterius.


Peristiwa ledakan penampungan minyak curian di Sumatera Selatan beberapa waktu lalu yang menewaskan 8 orang pencurinya juga tidak membuat kapok. Pencurian makin bertambah parah lagi.


Sebelumnya, pihak Pertamina EP juga menyatakan sudah menyiapkan Rp 2 miliar per bulan untuk membangun pos-pos patroli di daerah pipa yang rawan pencurian dan kebutuhan lainnya untuk pengamanan.


Dana Rp 2 miliar per bulan itu dinilai sangat besar hanya untuk mengamankan distribusi minyak mentah.


(dnl/hen)