Tarif Listrik Terus Naik, Panasonic Genjot Produk AC Hemat Energi

Selangor - Kebijakan kenaikan tarif tenaga listrik (TTL) tahun 2013 rata-rata sebesar 15% di Indonesia, mendorong para pabrikan produk elektronika mengembangkan produk hemat energi. Misalnya produsen asal Jepang, Panasonic mengembangkan produk AC hemat listrik.

"Potensi pasar AC di Indonesia itu ada 3 kategori, tipe basic, low watt (watt rendah) dan inverter. Jika melihat perkembangan tahun 2009 hingga 2012 produk standar (penjualan) menurun sedangkan low watt dan inverter naik 2,5%. Hal ini dikarenakan pemerintah pada saat itu berencana menaikan listrik sehingga kesadaran masyarakat meningkat," tutur Produk Manager AC PT Panasonic Gobel Indonesia Ronny saat berdiskusi dengan media di Panasonic Appliance Air Conditioner Malaysia Company (PAPAMY) di Area Industri Shah Alam, Selangor, Malaysia, Senin (10/06/2013).


Teknologi inverter adalah salah satu teknologi terkini dalam AC yang mampu memberikan penghematan listrik sebesar 50% dengan menggunakan kompresor inverter. Kompresor inverter memiliki kemampuan untuk mendistribusikan kecepatan putaran kompresor sehingga memberikan metode penggunaan energi secara efektif dalam proses mempertahankan suhu dingin yang diinginkan.


Selain inverter, produk AC Panasonic juga mempunyai teknologi ECONAVI antara lain:


1. Absence Detection yaitu teknologi sensor untuk mendeteksi kepadatan ruangan, dimana suhu akan dinaikkan 1 derajat bila tidak terdapat orang dalam ruangan.


2. Sunlight Detection yaitu kemampuan menyesuaikan kekuatan pendinginan terhadap perubahan intensitas cahaya matahari, dimana suhu akan lebih tingggi bila intensitas pencahayaan berkurang.


3. Area Search yaitu mengalirkan udara yang fokus kepada posisi orang yang berada di dalam ruangan.


4. Temperature Wave yaitu mengatur siklus suhu berdasarkan gerakan aktivitas manusia di dalam ruangan. Teknologi ini disesuaikan dengan hasil riset fisiologis tubuh manusia.


"Dengan menggabungkan teknologi inverter dengan Econavi yang mencakup light sensor dan human sensor kita bisa menghemat listrik hingga 50%," kata Ronny.


(wij/hen)