Bagaimana Nasib Tender Minyak SKK Migas Pasca Penangkapan Rudi?

Jakarta - Pasca kasus dugaan suap yang menjerat Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, bagaimana proses tender minyak mentah yang biasa dilakukan? Harusnya ada tender minyak mentah yang dijadwalkan hari ini.

Kepala Divisi Humas SKK Migas (Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi) Elan Biantoro mengatakan, lelang minyak mentah saat ini kemungkinan ditundam karena masih hangatnya kasus yang membuat beberapa pejabat SKK Migas dinonaktifkan.


"Tidak tahu, sepertinya ditunda dulu karena adanya kasus ini, kapan akan diadakan tender lagi, masih menunggu keputusan pimpinan," ucap Elan ketika dihubungi detikFinance, Senin (19/8/2013).


Jika lelang minyak mentah kembali dilakukan, Elan mengatakan, salah satu pesertanya yakni Kernel Oil Ltd terpaksa tidak bisa ikut. Kernel Oil diduga melakukan suap senilai US$ 700 ribu kepada Rudi Rubiandini. Kasusnya saat ini tengah diproses oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).


"Kernel sampai saat ini statusnya di-blacklist SKK Migas, tidak bisa ikut tender, sampai status hukumnya clear dahulu oleh aparat penegak hukum, jika tuduhan (Kernel melakukan suap) tidak terbukti, nantinya ikut lagi (tender) kan tidak ada masalah," tandas Elan.


Beberapa waktu lalu, Deputi Pengendalian Komersil SKK Migas Widyawan Prawiratmaja mengungkapkan Senin ini dijadwalkan akan dilakukan lelang kondesat dari Senipah.


Namun ketika dikonfirmasi kembali Wawan panggilan akrabnya tidak berkenan memberikan informasi terkait tender minyak mentah atau yang berhubungan dengan kasus yang sedang diselidiki Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).


"Mohon maaf, saya tidak akan memberikan komentar terkait kasus ini termasuk masalah tender karena dikhawatirkan akan menggangu proses hukum yang sedang dilakukan aparat penegak hukum, terkait statment saya beberapa waktu lalu ya sudah keluar ya sudahlah," ungkap Wawan beberapa waktu lalu.


SKK Migas sendiri mengeluarkan kebijakan satu pintu untuk pemberian informasi khsususnya berkaitan dengan kasus hukum yang terjadi saat ini.


"Semua satu pintu, seluruh permintaan informasi apapun saat ini hanya dari Seketaris SKK Migas Gde Pradyana atau Plt Kepala SKK Migas Johanes Widjonarko," kata salah satu pegawai SKK Migas.


Seperti diketahui, SKK Migas memang mempunyai kewenangan untuk melakukan lelang atau tender minyak mentah yang jadi bagian negara lewat mekanisme bagi hasil. Sebelum dilelang, minyak-minyak yang jadi bagian negara ini ditawarkan terlebih dahulu kepada Pertamina. Bila Pertamina tidak membeli, maka akan dilakukan lelang.


Mekanisme lelang dilakukan secara online dengan mengundang para trader yang jumlahnya sekitar 40 trader. Para trader ini akan menawarkan harga premium, atau lebih mahal di atas harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) yang ditetapkan oleh pemerintah.


Biasanya, lelang minyak mentah dilakukan 3-4 bulan sekali, tergantung kondisi tangki timbun pemerintah yang lokasinya di hampir seluruh wilayah tempat sumur minyak berada.


Kernel Oil merupakan trader minyak yang memiliki kantor operasi di sejumlah negara selain pusatnya di Singapura. Kantor operasional lain Kernel Oil adalah di Australia, Indonesia, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Swiss.


Dalam data yang dikutip detikFinance, ada dua orang yang memimpin operasi Kernel Oil di Singapura. Mereka adalah Meivy Rantanachaitong yang berwarganegara Indonesia dan Widodo Ratanachaitong yang berwarganegara Singapura.


Data tersebut juga mengungkapkan sejumlah bank tempat menyimpan uang Kernel oil, antara lain BNP Paribas, ING Bank N.V, PT Bank Mandiri Tbk, United Overseas Bank Limited, ABN Amro Bank N.V, Societe Generale, Rabobank Nederland, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).


(rrd/dnl)