Tapi pada ulang tahunnya baru-baru ini, orang tuanya telah memberikan hadiah yang membikin Kim gembira bukan main. Hadiah itu adalah biaya untuk melakukan operasi plastik pada bibir dan hidungnya. Kini, dia sudah merasa lebih cantik.
Uniknya, Kim tak melakukan operasi plastik di California, Amerika Serikat, tempatnya lahir dan dibesarkan. Melainkan dia pulang ke negeri leluhurnya, di Korea Selatan. Mengapa? “Di Korea lebih maju (teknologi) dan tak terlalu mahal,” kata Kim, beralasan.
Ongkos operasi plastik di Korea Selatan disebut relatif murah, bila dibandingkan dengan operasi di Amerika Serikat dan Jepang. Harganya bisa hanya sepertiga untuk jenis prosedur yang sama.
Tapi memang, beberapa tahun lalu Korea Times pernah merilis artikel tentang terjadinya praktek diskriminasi harga di berbagai rumah sakit dan klinik. Tarif untuk orang asing ditetapkan dua sampai tiga kali lebih mahal ketimbang tarif untuk pasien lokal.
Terlepas dari itu, Korea Selatan memang sedang memoles diri sebagai salah satu kawasan tujuan 'wisata' berobat di dunia. Arus 'turis' pasien ke Korea Selatan terus meningkat saban tahun, termasuk yang ingin memermak wajah.
Pada 2010 misalnya, lebih dari 90 ribu pasien yang berobat ke Korea Selatan. Tahun ini diperkirakan angkanya meledak jadi 300 ribu orang.
Pemerintah Korea Selatan menargetkan satu juta pasien asing pada 2020. “Hari-hari ini permintaan untuk layanan kesehatan meningkat dari sebelumnya,” kata Wakil Menteri Ekonomi, Kim Young-hak.
Selain terkenal akan pengobatan penyakit jantung dan kanker, Korea Selatan juga terkenal dengan layanan operasi plastik. Bahkan, penyedia jasa operasi plastik berani melakukan terobosan-terobosan marketing.
Ada rumah sakit atau klinik yang menggandeng hotel untuk menawarkan paket operasi dan menginap. Contohnya “Paket Kecantikan Awet Muda” di Hotel Ritz-Carlton, Seoul. Dengan biaya US$ 8.000 tamu mendapatkan pelayanan kecantikan di spa Possom Prestige berupa pelayanan spa umumnya ditambah terapi sel induk dan operasi plastik seperti operasi kelopak mata dan kulit. Setelah itu pasien menginap di kamar suite untuk pemulihan.
Rumah sakit juga tak mau kalah dengan menawarkan layanan kamar perawatan sekelas hotel berbintang bagi pasien operasi plastik. Contohnya adalah Rumah Sakit Umum Sun Medical Center di Daejeon. Jasa itu termasuk penjemputan pasien dari bandar udara internasional Incheon dengan kereta api ekspres KTX.
Kemampuan rumah sakit, klinik, dan tenaga medis Korea Selatan memang sudah diakui. "Korea juga memiliki industri perawatan kesehatan yang sangat aman,” kata L. Casey Chosewood, Direktur Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat.
Tertarik memermak wajah di negeri ginseng?
(DES/DES)