Bulog Jual Kedelai Lokal Rp 8.100/Kg Lebih Murah daripada Produk Impor

Jakarta - Perum Bulog hari ini menjual 20 ton kedelai lokal asal Aceh di Gedung Divisi Bulog, Kelapa Gading Jakarta Utara. Bulog menjual melalui lelang kepada perajin tahu tempe dengan harga Rp 8.100/Kg atau lebih murah dari kedelai impor harga khusus Rp 8.490/Kg.

"Ini kan kedelai bulan Agustus 2013, harga belinya sesuai HPP yaitu Rp 7.000/kg dari petani, maka kami mau beli dengan harga Rp 7.700/kg demi petani," ungkap Ketua Puskopti DKI Jakarta Suharto saat lelang, Senin (16/9/2013).


Pihak Bulog menolak tawaran Puskopti DKI Jakarta ketika kedelainya ditawar dengan harga Rp 7.700/Kg. Perum Bulog ingin kedelainya dihargai Rp 8.450/kg.


"Kalau Rp 8.450/kg ini kan pembelian bulan Agustus jadi jangan bohongin kita. Kita maunya Rp 8.000/kg," tawar Suharto.


Setelah proses negosiasi, akhirnya pihak Bulog setuju dengan harga jual Rp 8.100/kg. Harga kedelai tersebut dinilai jauh lebih murah bila dibandingkan dengan harga kedelai di pasar umum Rp 10.000/kg, bahkan masih di bawah harga kedelai khusus dari importir yang mencapai Rp 8.490/Kg.


"Baik kita terima dengan harga Rp 8.100/kg," sahut Suharto.


Suharto menegaskan bahwa kualitas kedelai lokal asal Aceh cukup baik terutama digunakan untuk memproduksi tahu. Namun pihaknya Puskopti DKI Jakarta masih membutuhkan kedelai lokal yang cukup banyak untuk bisa memproduksi tahu dan tempe.


"Kami di DKI Jakarta punya 5.274 perajin, setiap bulan menggunakan 10.400 ton kedelai. Kalau 20 ton hanya bisa dipakai beberapa jam saja. Ini kedelai bagus kedelai Aceh memang dikenal sejak tahun 1970-an karena kualitas yang bagus terutama untuk produksi tahu. Kalau untuk tempe itu kurang bagus," jelasnya.


(wij/hen)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!