Calon DGS Anton Gunawan Tak Sepakat BI Rate Naik Jadi 7%

Jakarta - Calon Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia (BI) Anton Gunawan menghadiri agenda fit and proper test (ujian) oleh komisi XI DPR RI. Anton juga mendapat pertanyaan yang banyak dari anggota dewan terkait pelemahan rupiah dan kebijakan yang dilakukan oleh BI.

Anton mengaku tidak sepakat terkait kenaikan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin yang terjadi beberapa waktu lalu hingga menjadi 7%. Menurutnya ini akan berdampak terhadap perbankan dan sektor rill.


"Jadi harus hati-hati benar, saya kurang setuju karena berdampak untuk perbankan dan sektor riil lainnya. Perlu dilakukan keterkaitan antara kebijakan moneter dan sektor riil," ujar Anton di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (3/9/2013).


Ia menjelaskan, idealnya dalam kenaikan suku bunga acuan dapat mengatasi tingginya inflasi. Ini yang telah dilakukan BI ketika menaikan suku bunga menjadi 6,5%.


"Posisi saya yang pertama, untuk kenaikan BI Rate pertama bisa saya anggap untuk mengatasi inflasi. Tetapi untuk naik berikutnya dengan alasan untuk menghambat inflasi sudah tidak layak lagi. Kedua ada perception gap. Jangan hanya memikirkan investor. Investor memang hanya indikatornya hanya suku bunga," jelas Anton.


Ia bahkan menilai kedepan ada ketidakstabilan baru akibat kenaikan suku bunga tersebut.


"Posisi saya BI Rate kalau dinaikan terlalu tinggi. Yang tentunya akan terkena perbankan yang kecil akan menimbulkan ketidakstabilan yang lain lagi. Kalau mereka kewalahan. Bukan tidak mungkin lay off akan terjadi. Jadi jangan cuma menenangkan investor tadi," pungkasnya.


(mkl/dru)