Hal itu terungkap dalam hasil riset yang dilakukan OECD Development Centre yang dikutip AFP, Selasa (10/9/2013). Lalu bagaimana dengan Indonesia?
Sebelumnya kita lihat China dulu, bisnis di negeri tirai bambu ini diprediksi sudah mulai pulih setelah pertumbuhan ekonominya melambat pada bulan-bulan sebelumnya.
Sementara momentum bisnis di India masuk kategori lemah gara-gara pertumbuhan ekonominya yang paling lambat dibandingkan negara-negara di Asia lainnya.
Singapura dan Malaysia masuk kategori stabil. Nah, Indonesia dan Thailand malah masuk kategori lemah, sama seperti India.
Menurut OECD kunci paling penting dalam gejolak ekonomi di Asia Tenggara, China dan India adalah ketidakpastian di pasar keuangan dunia yang dipicu oleh rencana pengurangan stimulus oleh The Federal Reserve.
Dalam riset itu ditekankan negara-negara dengan defisit anggaran cukup tinggi sangat rentan dengan arus dana keluar, seperti yang sudah terjadi India dan Indonesia.
Selain itu, naiknya harga minyak dunia akibat ketegangan di Suriah juga bisa mengancam kelangsungan bisnis di negara-negara berkembang Asia.
(ang/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!