First Asia: IHSG Bergerak Bervariasi

Jakarta - Memulai perdagangan awal September, IHSG kembali terkoreksi setelah sempat menguat dalam tiga sesi perdagangan terakhir. IHSG ditutup turun 93,856 poin (2,24%) di 4101,233. Hampir seluruh saham sektoral mengalami koreksi kecuali tambang dan perkebunan. Ini terutama dipicu melemahnya nilai tukar rupiah dan defisit neraca perdagangan yang mencapai USD2,31 miliar Juli lalu, terbesar sepanjang sejarah.

Pelaku pasar cenderung pesimis atas prospek perekonomian domestik. Sebelumnya IMF dengan data terbarunya menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini menjadi hanya 5,25% dari proyeksi sebelumnya 6,3%. Angka inflasi diperkirakan oleh lembaga internasional tersebut mencapai 9,5%. Kemarin BPS mengumumkan inflasi Agustus mencapai 1,12% dan tahunan Agustus 8,79%. Hal ini tentunya membuat prospek pertumbuhan laba emiten sektoral terutama yang sensitif dengan inflasi dan tingkat bunga akan terpangkas.


Sebaliknya peningkatan aktivitas manufaktur China dan zona Euro telah mendorong penguatan harga saham sektor perkebunan dan tambang. Sementara Wall Street libur nasional, dan bursa utama Zona Euro menguat dipicu peningkatan aktivitas manufaktur di wilayah tersebut dan China.


Pada perdagangan hari ini, dengan minimnya isu positif dalam negeri IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi dengan support di 3950 dan resisten di 4160 cenderung di teritori negatif.


IHSG : S1 4060 S2 3950 R1 4160 R2 4200


Saham Pilihan


LSIP 1440-1580 SoS, SL 1420


SIMP 680-750 SoS, SL 670


ANTM 1320-1400 SoS, SL 1300


ASRI 490-550 BoW, SL 480


SMGR 12000-12750 BoW, SL 11900


SMCB 2050-2150 Buy, SL 2000


(dru/dru)