"Kita memang betul-betul akan melakukan divestasi untuk mengurangi utang-utang. Kita menjual beberapa aset," kata Direktur Utama Bakrieland Ambono Janurianto dalam media briefing dengan manajemen ELTY terkait proses hukum PKPU di Hotel Aston Rasuna Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Senin (16/9/2013).
Ambono menyebutkan, beberapa aset yang telah dijual menurut pengakuan Ambono yaitu Bakrie Toll Road dan lahan di Sentul Nirwana, Bogor.
"Kita sudah jual aset untuk bayar utang seperti jalan tol dan partisipasi kita di Sentul Nirwana dan memang awalnya hasil penjualan itulah yang akan dialokasikan tapi ada beberapa hal sehingga tidak bisa, sehingga kita lakukan modifikasi dari kesepakatan kita," kata dia.
Dia merinci, pihaknya telah menjual ruas tol seharga Rp 2,1 triliun. Penjualan tol tersebut sebagian besar uangnya digunakan untuk membayar utang di jalan tol itu sendiri dan utang sindikasi senilai Rp 1,3 triliun.
"Utang bukan hanya di level operation tapi di induknya. Ada juga utang kepada kontraktor dan supplier, dipakai juga untuk utang-utang yang kecil-kecil dan sisanya untuk settlement," kata dia.
Dia menambahkan, tidak menutup kemungkinan pihaknya juga akan menjual aset-aset lain untuk membayar utang.
"Misalkan kepemilikan di Sentul Nirwana yang sebagian besar profitnya untuk itu untuk bayar utang. Aset-aset kita juga seperti lahan-lahan masih cukup prospektif, landbank ada lebih dari 2.000 hektar, itu nilainya bagus," ujarnya.
Bakrieland saat ini tengah terlilit pelunasan utang US$ 155 juta (Rp 1,5 triliun). Utang berupa obligasi dari anak usahanya yaitu BLD Investment Pte Ltd ini tengah dituntut untuk dibayar oleh krediturnya. Bakrieland meminta perpanjangan 60 hari untuk pembayaran utang-tersebut. Namun, Bank of New York Mellon selaku kreditur menolak rencana ini.
Mau tahu aset-aset apa saja yang sudah dijual Bakrieland? Ini daftarnya.
(drk/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!