Ketua API Ade Sudrajat mengatakan berdasarkan pengalaman tahun lalu, serikat buruh sektor tekstil dan garmen memilih tak melakukan aksi mogok. Namun kenyataanya banyak oknum buruh yang melakukan sweeping memaksa para pekerja di perusahaan-perusahaan anggota API untuk mogok.
"Pengalaman tahun lalu anggota kita nggak, tapi ada aksi menggedor-gedor pabrik. Padahal kebanyakan yang melakukan aksi mogok adalah pengangguran, walaupun ada yang ikut terpaksa, tapi mereka balik lagi bekerja," kata Ade kepada detikFinance, Rabu (30/10/2013)
Ade menegaskan melakukan mogok adalah hak buruh tetapi harus disertai dengan kewajiban seperti menjaga ketertiban, tata tertib sesuai aturan termasuk tak boleh memaksa dengan melakukan sweeping. Sehingga ia mendesak aparat keamanan bertindak tegas agar aksi buruh mogok tak merusak citra Indonesia di mata internasional.
"Anggota (buruh) kita sebenarnya tidak ada yang mau, cuma karena di-sweeping jadinya terpaksa mogok. Pengalaman tahun lalu, semua itu tergantung aparat keamanan, termasuk soal oknum yang ikut bermain," katanya.
Sebelumnya Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengklaim akan mengajak 3 juta buruh di 20 provinsi dan 150 kabupaten untuk mogok nasional tanggal 31 Oktober hingga 1 November 2013. Mogok nasional dilakukan untuk mendesak kenaikan upah minimum (UMP) sebesar 50% di tahun 2014.
Sebanyak 20 provinsi yang melakukan aksi mogok antara lain Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Papua dan NTB.
Sedangkan untuk kebupaten/kota adalah Cilegon, Serang, Tangerang, Bogor, Depok, Cianjur, Sukabumi, Karawang, Bekasi, Purwakarta, Subang, Indramayu, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Malang, Palembang, Medan, Makassar dan lain-lain.
Aksi serikat buruh di bawah Said Iqbal ini tak mendapat dukungan dari serikat buruh lainnya yang juga mempunyai massa banyak seperti Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) yang dipimpin Andi Gani Nena Wea dan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia Mudofir.
(hen/dru)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!