"Di tengah situasi dengan berbagai tantangan yang ditandai oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi, tekanan inflasi yang lebih tinggi dan melemahnya nilai tukar rupiah, BCA berhasil membukukan kinerja usaha yang memuaskan dengan posisi likuiditas dan permodalan yang kokoh," kata Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja di Hotel Kempinsky, Jakarta, Rabu (30/10/2013).
Pendapatan bunga bersih meningkat 24,7% yoy menjadi Rp 19,1 triliun yang ditopang oleh yield aktiva produktif yang lebih tinggi dan pertumbuhan kredit yang berkelanjutan.
Marjin bunga bersih (NIM) naik sebesar 62 bps yoy menjadi 6%. Pendapatan operasional lainnya tumbuh 19,7% yoy menjadi Rp 5,4 triliun didukung oleh kenaikan pendapatan provisi dan komisi sebesar 18% yoy.
Total pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya meningkat 23,6% menjadi Rp 24,5 triliun pada sembilan bulan pertama 2013 dari Rp 19,8 triliun periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan dana rekening transaksi berhasil mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga. Dana rekening transaksi naik 13,3% yoy mencapi Rp 322,2 triliun yang selanjutnya mendukung pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 11,9% yoy menjadi Rp 400,4 triliun pada September 2013.
Saldo CASA berkontribusi lebih dari 80% terhadap total dana pihak ketiga. Dana giro meningkat menjadi Rp 103,8 triliun, naik 20,6% yoy sedangkan tabungan tumbuh 10,1% yoy menjadi Rp 218,3 triliun. Sementara itu dana deposito sebesar Rp 78,2 triliun atau naik 6,6% yoy dari Rp 73,4 triliun pada September 2012.
"Itu sejalan dengan kenaikan suku bunga deposito secara bertahap sejak Mei 2013," sebutnya.
(mkl/dru)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!