Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Hanya Tumbuh 5,3% di 2014

Jakarta -Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2014 turun 0,4% menjadi 5,3% dari 5,78% di 2013. Ini karena dua masalah yang membuat ekonomi Indonesia makin tertekan.

"Tahun ini pertumbuhan investasi tidak menentu, mencermintakan harga ekspor yang terus menurun serta ketersediaan dana yang semakin sulit dan ketidakpastian kebijakan akan tetap menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada angka 5,3%," kata Kepala Perwakilan Bank Dunia Rodrigo Chaves ditemui di Hotel Intercontinental, Midplaza, Jakarta, Selasa (18/3/2014).


Chaves mengatakan, dua hal yang membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia turun tahun ini dari tahun lalu adalah tingginya subsidi dan larangan ekspor tambang mentah.


"Turun karena pertama kebijakan subsidi, subsidi tahun ini makin besar terutama subsidi BBM dan listrik, kedua kebijakan larangan ekspor yang justru berdampak negatif pada sektor perdagangan," ungkap Chaves.


Chaves menambahkan, pada 2014 belanja subsidi diperkirakan akan meningkat hingga 2,6% dari PDB, dibandingkan dengan 2,2% dari PDB pada 2013.


"Kami memperkirakan dampak dari pelarangan ekspor mineral akan berdampak negatif hanya mencapai US$ 12,5 miliar dan kerugian dalam penerimaan fiskal seperti royalti, pajak ekspor dan pajak penghasilan badan hingga US$ 6,5 miliar selama 3 tahun ke depan," ucapnya.


Namun, Bank Dunia dalam prediksinya menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2015 akan naik lagi menjadi 5,6%.


(rrd/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!