RI Tidak Punya Cadangan BBM, Dewan Energi: Tidak Perlu Khawatir

Jakarta -Indonesia sampai saat ini tidak memiliki seliter pun cadangan bahan bakar minyak (BBM) yang dapat digunakan sewaktu-waktu, misalnya ada bencana besar atau perang. Namun hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan, kenapa?

Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Rinaldy Dalimi menggatakan, sampai saat ini Indonesia memang belum memiliki cadangan BBM sama sekali. Jauh bila dibandingkan dengan negara lain seperti Jepang, Korea, bahkan Amerika Serikat yang memiliki cadangan BBM hingga 3-6 bulan.


"Memang benar, tapi itu bukan sesuatu kekhawatiran yang besar, tidak perlu khawatir," ucap Rinaldy kepada detikFinance, Rabu (30/4/2014).


Menurut Rinaldy, Jepang, Korea Selatan, sampai Amerika Serikat memiliki banyak cadangan BBM karena negaranya rentan terhadap serangan (perang) dari negara lain.


"Mereka kan masih berkonflik dengan negara tetangganya, wajar mereka jaga-jaga jika terjadi perang, kita kan tidak, damai-damai saja," katanya.


Namun, tidak memiliki cadangan BBM sama sekali juga tidak baik bagi negara sebesar Indonesia ini. Untuk itu DEN telah merumuskan pembangunan cadangan energi yang dianggap cukup.


"Rekomendasi DEN, Indonesia harus memiliki cadangan operasional BBM paling tidak cukup 30 hari (saat ini baru 18-23 hari), cadangan BBM penyangga yang disimpan cukup 30 hari, dan cadangan strategis di mana ada blok minyak yang tidak boleh disedot minyaknya, disimpan sebagai cadangan strategis," ungkapnya.


Saat ini rekomendasi tersebut katanya sedang dalam pembahasan pemerintah. "Terserah mekanismenya nanti kerjasama dengan investor, tapi cadangan itu harus ada," tutupnya.


(rrd/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!