5 Juta Petani 'Hilang' Sejak 2003, Sebagian Jadi Sopir Taksi

Jakarta -Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah rumah tangga petani berkurang 5 juta jiwa dalam kurun waktu 10 tahun. Tahun 2003 jumlah rumah tangga petani sebanyak 31,02 juta jiwa kemudian turun menjadi 26,14 juta jiwa di tahun 2013. Sebagian besar petani beralih ke sektor informal.

"Mereka beralih ke sektor lain, tanah mereka dijual lalu pindah ke sektor lain yaitu sektor informal dan formal. Sektor informal seperti transportasi menjadi sopir taksi," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin saat berdiskusi tentang Sensus Pertanian 2013 di Hotel Swissbell, Jalan Kartini Raya, Mangga Besar, Jakarta, Kamis (12/09/2014).


Selain beralih ke sektor transportasi, banyak petani yang masuk ke sektor jasa dan pariwisata. Kemudian banyak juga yang masuk ke industri mikro, sektor pertambangan, dan penggalian pasir.


Selain itu, Suryamin juga menjelaskan jika sebagian besar petani yang beralih profesi umumnya adalah petani gurem. Maksudnya adalah petani yang mempunyai luas areal garap hanya 0,5 hektar. Sehingga secara hitung-hitungan tidak menguntungkan dan jauh menguntungkan ketika bekerja ke sektor formal dan informal.


"Kenapa jumlah petani menurun? Karena sebagian besar lahan yang mereka olah kecil. Mereka tidak mendapatkan apa yang dinamakan BEP (Break Event Point) atau yang dinamakan petani gurem yang banyak di Pulau Jawa," imbuhnya.


Walaupun jumlah petani berkurang, sektor pertanian di Indonesia masih dianggap vital. Sesuai data BPS sektor pertanian menempati urutan kedua penyumbang kontribusi PDB (Pendapatan Domestik Bruto). Kontribusi pertanian kepada PDB memang menurun dari 15,59% di tahun 2003 menjadi 14,43% di tahun 2013.


Namun ekspor produk pertanian justru meningkat pesat sebesar 362,9% dari US$ 3,69 miliar di tahun 2003 menjadi US$ 31,9 miliar di tahun 2013. Jumlah usaha pertanian juga meningkat dari 4,01 ribu perusahaan di tahun 2003 menjadi 4,21 ribu perusahaan di tahun 2013. Sektor pertanian juga mampu menyerap tenaga kerja 38,07 juta orang atau 34,4% dari tenaga kerja yang ada di Indonesia.


(wij/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!