Angkutan Semen perdana relasi Nambo (NMO) – Semarang Poncol (SMC) diberangkatkan pada 8 September 2014 dengan formasi 20 Gerbong Datar (GD) atau setara dengan 800 ton. Kemudian disusul angkutan semen relasi Arjawinangun (AWN) – Semarang Poncol (SMC) dengan formasi 20 GD (800 ton), yang diberangkatkan perdana pada 10 September 2014, dari stasiun Arjawinangun, Cirebon.
Direktur Operasi dan Pemasaran KALOG, Subakir mengatakan, Relasi Nambo – Semarang Poncol merupakan salah satu bentuk pengembangan angkutan semen yang tersedia, karena rangkaian GD diberangkatkan melalui 2 rangkaian terpisah, yang masing-masing terdiri dari 10 GD.
Menurut Subakir, pengiriman ini merupakan salah satu bentuk inovasi, karena rangkaian GD diberangkatkan bersama dengan rangkaian angkutan semen relasi Nambo – Kalimas, untuk menekan biaya operasional yang mencakup biaya lokomotif, kru, serta bahan bakar. Jadi, relasi Nambo – Kalimas, masing-masing akan berangkat dengan formasi 30 GD”
"Angkutan semen merupakan salah satu kontributor terbesar bagi pendapatan bisnis KALOG saat ini. Menanggapi hal tersebut, KALOG telah menyiapkan beragam peningkatan layanan serta kesiapan infrastruktur seperti penambahan relasi baru hingga pembangunan cement yard (terminal semen) dan pergudangan sementara yang terintegrasi dengan stasiun," kata Subakir dalam keterangannya, Jumat (12/9/2014).
Sampai saat ini, KALOG telah menjalankan 9 rangkaian KA Semen Tiga Roda yang juga merupakan wujud dari pengembangan sinergi dan kerjasama dengan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. yang telah terbentuk sejak 2012.
KALOG telah mengangkut lebih dari 500.000 ton angkutan semen Tiga Roda di 2013, dan ditargetkan mampu mengangkut lebih dari 1.000.000 ton pada tahun ini. Dalam waktu dekat, KALOG juga akan menjalankan satu rangkaian angkutan semen Tiga Roda relasi Nambo – Cisaat.
(dnl/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
