Warga Rusun Klender Tak Khawatir Elpiji 12 Kg Naik, Kenapa?

Jakarta -PT Pertamina (Persero) telah menaikkan harga elpiji 12 kg Rp 1.500/kg, namun hal tersebut tidak dikhawatirkan warga rumah susun (Rusun) Klender, Jakarta Timur. Pasalnya warga sudah menggunakan gas bumi yang harganya lebih murah dibandingkan elpiji.

"Sejauh ini kita tidak ada masalah mau harga gas elpiji atau Blue Gas naik sampai berkali-kali lipat," ujar‎ ‎Costantinus N Formes (51) warga Rusun Perumnas Klender saat ditemui di kediamannya, Jumat (12/9/2014).


Costantinus mengungkapkan, warga Rusun Klender sudah lama memanfaatkan gas bumi yang dialirkan melalui pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), dimana harga gas bumi jauh lebih murah dibandingkan menggunakan elpiji termasuk tabung elpiji 3 kg.


"Kalau PGN sendiri perhitungan meteran jadi seperti listrik atau air. Ini paling banyak konsumsi selama satu bulan paling abis Rp 40.000 paling mahal juga Rp 50.000, sedangkan gas elpiji sebulan kita makai bisa dua tabung bahkan lebih," ujarnya.


Ia menambahkan, jika kenaikan elpiji 12 kg tidak mempengaruhi terhadap harga gas dari PGN. Ia pun tak khawatir jika harga gas elpiji terus naik. Seperti diketahui setelah 10 September lalu menaikkan harga elpiji 12 kg, Pertamina berencana menaikkan kembali harga elpiji 12 kg Rp 1.500/kg pada 1 Januari 2015.


"Nggak ada pengaruh dengan kita karena ini gas alam. Sekarang biar dikata elpiji naik buat kami tidak ada masalah," ungkapnya.


(edo/rrd)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!