Laporan Keuangan Sempurna, Investasi di Banyuwangi Melonjak 1.100%

Jakarta -Kabupaten Banyuwangi mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Tanpa Catatan/Tanpa Paragraf Penjelasan, alias WTP murni dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) 2013.

Berarti, dalam 2 tahun berturut-turut, laporan keuangan Banyuwangi mendapat nilai sempurna.


Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengaku, raihan opini WTP dari pemerintah pusat ini dapat mendorong arus investasi masuk Banyuwangi.


"Sistem akuntansi di daerah dengan mendapatkan performa WTP ini juga penting untuk meyakinkan investor," kata Anas kepada detikFinance, Sabtu (13/09/2014).


Bahkan Anas mengklaim, raihan WTP pertama yang diraih Kabupaten Banyuwangi di 2012 lalu mendongkrak peningkatan investasi hingga 1.100%.


"Terbukti sekarang ini dibandingkan tahun 2010, investasi Banyuwangi naik 1.100% dari Rp 300 miliar sekarang naik menjadi Rp 4,3 triliun," imbuhnya.


Angka itu belum termasuk sektor lain yang belum tercatat, karena neraca ekspor impor Kabupaten Banyuwangi tidak tercatat di Banyuwangi, sebagian tercatat di Surabaya. Belum lagi yang lewat sektor informal yang belum tercatat di pemerintah daerah.


"Lebih banyak sektor investasinya di jasa, perikanan, pariwisata, ekonomi kreatif. Investornya ada PMA (penanaman modal asing) dan PMDN (penanaman modal dalam negeri) porsinya 30:70," katanya.


Menurut Anas, ketika calon investor datang ke suatu daerah untuk berinvestasi, yang ditanya adalah bagaimana capaian ketertiban akuntabilitas keuangan daerah dan administrasi lainnya. Predikat WTP ini penting untuk terus mendongkrak investasi di Kabupaten Banyuwangi.


"Ini bagian penting dari akuntabilitas keuangan daerah. Investor melihat ini bagian dari kinerja pemerintahan jadi ini dapat membuat ketertarikan investor untuk datang," cetusnya.


(wij/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!