Hadapi Pasar Bebas ASEAN 2015, Ini Prinsip 'ABG' Dari CT

Banda Aceh -Indonesia harus siap menghadapi pasar bebas ASEAN atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Hal utama yang harus disiapkan untuk menghadapi MEA 2015 adalah meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di tingkat pemerintah, kalangan dunia usaha, perguruan tinggi, hingga remaja.

Demikian disampaikan Menteri Perekonomian Chairul Tanjung pada sambutannya saat menghadiri Rapat Senat Terbuka Universitas Syiah Kuala Aceh dalam rangka Dies Natalis ke-53 di universitas tersebut, Banda Aceh, Sabtu (13/9/2014).


Dalam acara ini, pria yang akrab disapa CT itu memberikan orasi ilmiah dengan tema "Peran Perguruan Tinggi Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015".


"ABG harus saling bekerjasama. ABG di sini bukan Anak Baru Gede atau Angkatan Babeh Gue tapi kerjasama akademisi, bisnis, dan government (pemerintah). Ini harus bersatu," kata CT.


CT mengatakan, saat ini Indonesia masih harus mempersiapkan diri menghadapi MEA 2015. Indonesia harus lebih siap dari negara lain, agar tidak hanya dijadikan pasar, tetapi sebagai basis produksi.


"MEA itu adalah sesuatu yang penting untuk negara kita. Kita akan mendapatkan manfaatnya kalau kita lebih siap dari negara lain, karena siapa yang lebih siap dia akan menang dalam persaingan, dan yang menang dalam persaingan akan mendapatkan manfaat lebih dibandingkan yang tidak siap. Kalau melihat persiapan kita sekarang relatif belum 100%, kita harus lari lebih cepat dan bersiap diri lebih cepat agar bisa menang dalam persaingan," paparnya.


Setidaknya ada beberapa hal yang harus dipahami oleh masing-masing pihak dalam menghadapi MEA 2015. CT menjelaskan, basis produksi dan pasar harus berjalan bersama artinya apa pun barang yang diproduksi dari 10 negara di ASEAN dapat dipasarkan ke 10 negara ASEAN itu.


Kemudian dengan dibukanya MEA 2015 akan terjadi pembangunan ekonomi yang lebih merata. Otomatis dengan pemerataan tersebut ada tujuan kesejahteraan di dalamnya dan ada integrasi kawasan dalam ekonomi global.


"Harus bisa lebih kompetitif. Ini penting ke depan. Kawasan pasar bersama akan memiliki daya saing yang cukup menyaingi greater China dan India," tuturnya.


(drk/wij)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!