Wall Street 'Merah' Karena Sanksi Baru ke Rusia

New York -Saham-saham di bursa Wall Street AS turun pada perdagangan di akhir pekan. Investor melakukan aksi jual karena sanksi baru ke Rusia yang diterapkan oleh pihak Barat.

Selain itu, investor juga memprediksikan, bank sentral AS yaitu Federa Reserve (The Fed) bakal mempercepat kebijakannya menaikkan suku bunga acuan.


Pada perdagangan Jumat (12/9/2014), indeks Dow Jones Industrial Average turun 61,49 poin (0,36%) ke level 16.987,28. Indeks S&P 500 turun 11,91 poin (0,6%) ke level 1.985,54. Sementara indeks Nasdaq turun 24,21 poin (0,53%) ke level 4.567,6.


AS dan Uni Eropa menerapkan sanksi baru kepada bank-bank Rusia, dan juga perusahaan energi asal Rusia. Ini dilakukan untuk menyerang Presiden Rusia Vladimir Putin.


"Solidnya laporan penjualan ritel dan keyakinan konsumen, menjadi pendorong keyakinan investor, bahwa kenaikan bunga acuan akan dilakukan The Fed," kata Analis Saham Charles Schwab dilansir dari AFP, Sabtu (13/9/2014).


Data-data ekonomi AS yang membaik membuat sejumlah analis memprediksikan, kenaikan suku bunga acuan akan dilakukan The Fed dengan segera.


(dnl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!