Dahlan: Sistem E-Toll Pass Gagal

Jakarta -Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menegaskan program Electronic Toll Pass (e-Toll Pass) gagal. Dahlan menilai program yang dimulai pada 2012 ini terlalu mahal dan minim peminat.

Pasalnya alat pendukung e-Toll Pass yakni mesin On Board Unit (OBU) yang terpasang di mobil dinilai terlalu mahal dan mudah rusak.


"Bulan lalu, saya sampaikan ke direksi Jasa Marga bahwa sistem e-Toll gagal," kata Dahlan usai rapat pimpinan BUMN di Kantor Pusat PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), Jakarta, Kamis (11/9/2014).


Sebetulnya, Dahlan telah memberi kesempatan kepada direksi PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan beberapa BUMN untuk mengevaluasi dan memperbaiki program e-Toll Pass. Namun setelah diproses ternyata tidak ada perkembangan yang memuaskan. Pengguna jalan tol justru lebih suka melewati pintu manual ketimbang gerbang tol otomatis.


"Orang nggak mau beli alat yang harga Rp 600 ribu. Itu harus dipecahkan, beli alat sangat berat. Itu pintu tol yang disediakan secara otomatis sepi, tapi orang pilih antri di manual," sebutnya.


Alhasil, Dahlan meminta direksi Jasa Marga mencari jalan lain. Salah satunya menerapkan gerbang tanpa pengemudi harus berhenti atau mengurangi kecepatan. Sistem ini sudah diterapkan di luar negeri dan akan mulai diuji coba.


"Satu pintu tol dicoba. Rencana dipilih di Halim," ungkapnya.


(feb/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!