Laporan Keuangan Bernilai Sempurna, Ini Resep Bupati Banyuwangi

Jakarta -Kabupaten Banyuwangi berhasil mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Tanpa Catatan/Tanpa Paragraf Penjelasan alias WTP murni dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) 2013.

Untuk Banyuwangi, ini adalah kali kedua mendapatkan nilai sempurna. Di 2012, laporan keuangan Banyuwangi juga mendapat opini WTP. Apa resep Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas?


"Sistem pengawasan internal perkuat, SDM (sumber daya manusia) juga kita tingkatkan dan disiplin akuntansinya kita tingkatkan," ungkap Anas kepada detikFinance, Sabtu (13/09/2014).


Kemudian langkah lain yang dilakukan Anas adalah, mencoba mendata dan merapihkan aset-aset daerah yang agak berantakan ke dalam sistem pembukuan. Cara lainnya adalah, mewajibkan proses audit kepada proyek-proyek besar yang dilakukan di Kabupaten Banyuwangi.


"Jadi proyek besar yang mendapatkan sorotan publik saya biasanya mengajukan audit tertentu kepada BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Sehingga setelah masa program selesai, kemudian kita sudah tahu mana yang kurang penuhi aturan sesuai ketentuan masih ada waktu untuk bisa dipenuhi," paparnya.


Anas mengakui, sebelum ia memimpin, Kabupaten Banyuwangi sempat mendapat opini disclaimer dari BPK, yang artinya, BPK tidak memberikan pendapat terhadap laporan keuangan tersebut.


Namun saat ia memimpin, tata kelola keuangan daerah terus didorong menjadi lebih baik sehingga menyabet gelar WTP sebanyak 2 kali.


"Banyuwangi dulu pernah disclaimer, tetapi 2 tahun ini alhamdulillah kita sudah WTP tanpa paragraf. Dulu masalahnya paling banyak memang ada di aset," sebut Anas.


(wij/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!