CT: Kalau Buah Lokal Kita Bagus, Orang Tidak Mau Beli Buah Impor

Banda Aceh -Pemerintah terus mendorong Indonesia bisa menciptakan produk-produk lokal berdaya saing tinggi, misalnya buah lokal. Ini untuk menangkal serbuan barang-barang impor.

Apalagi, tahun depan akan mulai dibuka pasar bebas ASEAN, di mana 10 negara di kawasan ASEAN bisa dengan bebas menjual produk-produknya.


Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mengungkapkan, Indonesia harus bersiap diri menghadapi gempuran berbagai macam produk impor, seperti buah-buahan. Penciptaan produk lokal yang lebih kompetitif akan bisa menggeser serbuan buah impor.


"Kita harus membuat produk kita mampu bersaing dengan negara lain, kalau misalnya contohnya buah, kalau punya buah lokal yang bagus, yang punya daya saing, maka orang tidak akan mau membeli buah impor. Jadi mekanismenya terkait dengan menangnya kita di dalam persaingan," ujar pria yang akrab disapa CT ini, saat menghadiri Rapat Senat Terbuka Universitas Syiah Kuala Aceh dalam rangka Dies Natalis ke-53 di Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh, Nagroe Aceh Darussalam, Sabtu (13/9/2014).


CT menyebutkan, tantangan Indonesia yang paling utama adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Kekuatan fundamental ekonomi Indonesia masih dari Sumber Daya Alam (SDA), yaitu hasil pertanian, perkebunan, pertambangan, dan buruh murah. Untuk itu, tambah CT, perlu ada perubahan dari produk-produk berbasis SDA dengan biaya buruh murah menjadi SDM berbasis teknologi tinggi.


"Sektor diubah dari produk-produk berbasis SDA, pertanian, perkebunan, buruh murah dengan SDM berteknologi relatif tinggi, supaya nilai tambahnya naik. Kalau masih berbasis ekonomi SDA dan tidak mentransformasikan ekonomi dengan basis SDM teknologi t,inggi maka tidak akan menang," ujar dia.


CT menyebutkan, setidaknya ada beberapa hal yang harus dipahami oleh masing-masing pihak dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, yaitu soal basis produksi.


"Basis produksi dan pasar harus bersama artinya apa pun barang yang diproduksi 10 negara itu dapat dipasarkan ke 10 negara itu. Harus bisa lebih kompetitif. Ini penting ke depan. Kawasan pasar bersama akan memiliki daya saing yang cukup menyaingi greater China dan India," ujar dia.


CT melanjutkan, dengan dibukanya MEA 2015 akan terjadi pembangunan ekonomi yang lebih merata, dan ada tujuan kesejahteraan di dalamnya. Selain itu, ada integrasi kawasan dalam ekonomi global.


"MEA itu adalah sesuatu yang penting untuk negara kita. Kita akan mendapatkan manfaatnya kalau kita lebih siap dari negara lain, karena siapa yang lebih siap dia akan menang dalam persaingan. dan yang menang dalam persaingan akan mendapatkan manfaat lebih dibandingkan yang tidak siap," tandasnya.


(drk/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!