Proyek Waduk Terbesar Kedua di RI Mangkrak 50 Tahun, Ini Kata Menteri PU

Jakarta -Proyek waduk terbesar kedua di Indonesia, yaitu Jatigede di Sumedang Jawa Barat sudah 50 tahun lebih dicanangkan namun hingga kini belum bisa beroperasi. Waduk terbesar setelah Jatiluhur di Purwakarta ini baru bisa dialiri air pada November 2014 karena persoalan lahan.

"Waduk Jatigede itu sudah dari tahun 1960-an," kata Menteri Pekerjaan Umum (Menteri PU) Djoko Kirmanto saat berbincang di kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jl Pattimura, Jakarta, Jumat (12/9/2014).


Hingga kini sudah 50 tahun lebih waduk berkapasitas 1 miliar meter kubik air ini tak bisa beroperasi. Padahal konstruksi bendungannya sudah selesai, hanya menunggu proses pembebasan lahan dan pengosongan hingga pengisian air.


Djoko mengatakan, persoalan terberat adalah masalah pembebasan lahan. Ada sekitar 3.000 hektar lahan yang mesti dibebaskan untuk membangun waduk terbesar setelah Jatiluhur itu.


"Itu masalah pembebasan tanah. Karena bangun waduk itu minimum normalnya itu 3-4 tahun," katanya.


Ia menjelaskan, sejak tahun 1970-an, warga yang dibebaskan lahannya sudah dibayarkan uang ganti rugi. Namun karena terlalu lama tak juga dibangun, sekitar 6.000 kepala keluarga kembali menempati waduk yang belum diselesaikan itu.


Pemerintah tengah menyiapkan payung hukum untuk merelokasi warga yang tinggal di situ, juga warga yang sempat diganti rugi di tahun 1970. "Itu tahun 2010 baru dikerjakan, jadi 4 tahun sampai sekarang," katanya.


Namun Djoko optimistis, waduk tersebut akan segera difungsikan di akhir tahun ini.


(zul/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!