JK: Zaman Saya Program 10.000 MW Lancar, Sekarang Tak Bikin Apa-apa

Jakarta -Pulau Jawa dihantui krisis listrik di 2016, karena sejumlah proyek pembangkit listrik molor. Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla (JK) mengatakan, kondisi ini karena kesalahan pemerintahan selama 5 tahun ini.

"Itu kesalahan 5 tahun lalu tidak membangun apa-apa," kata JK saat berbincang dengan wartawan di kediamannya di Jl Brawijaya, Jakarta Selatan, Kamis (11/9/2014).


Dulu, saat dirinya menjabat sebagai wakil presiden pada periode 2004-2009, JK mengakui punya program pembangunan proyek pembangkit listrik berkapasitas 10.000 MW setiap 3 tahun sekali. Namun, saat ini program tersebut menemui banyak kendala.


"Sudah 9.000 MW hampir selesai. Jalan saya lancar, setelah itu ada masalah lahan, masalah transmisi, kelambatan teknis. Itu hanya ketakutan mengambil keputusan," tuturnya.


"Saya ingat tiap tiga tahun buat 10.000 MW, itu lancar tidak ada soal. Ini 5 tahun tak buat apa-apa. Berarti 20.000 MW telat," imbuhnya.


JK mengatakan, dirinya berjanji akan meneruskan program kelistrikan yang dulu sempat terhambat. Di sisi lain pun juga, pemerintahannya akan membangun pembangkit listrik yang baru.


"Kombinasi nanti (pembangkit listrik) geothermal, gas, hydro," katanya.


(zul/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!