Pasar Eropa Lesu, Pengusaha Mebel Pusing

Jakarta -Belum stabilnya kondisi ekonomi Eropa membuat ekspor produk kayu dan mebel asal Indonesia turun. Eropa dan Amerika memang masih menjadi pasar utama ekspor produk kayu dan mebel asal Indonesia.

Kejadian ini sudah dirasakan dampaknya oleh para pengusaha mebel lokal beberapa tahun terakhir.


"Hambatannya sekarang kita dipusingkan dengan daya beli masyarakat Eropa yang menurun, nah ini juga berpengaruh kepada ekspor produk kayu dan mebel kita ke Eropa," ungkap Ketua Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Taufik Gani saat ditemui di Kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (17/09/2014).


Asmindo mencatat porsi pasar ekspor Eropa menjadi 40% dari total nilai ekspor produk kayu dan mebel Indonesia ke dunia yang rata-rata per tahun mencapai US$ 1,5-1,8 miliar. Menurut Taufik hampir seluruh negara Eropa mengurangi konsumsi mebel.


"Kecuali Prancis masih bagus yang lesu di Yunani, Inggris, Spanyol, Jerman, Belanda," imbuhnya.


Taufik mengatakan penurunan nilai ekspor produk kayu dan mebel Indonesia ke Eropa sudah terjadi sejak 10 tahun terakhir. Oleh karena itu pemerintah mulai menyasar pasar-pasar baru dan menggenjot ekspor ke Amerika.


"Kita pindah ke Eropa Timur dan Korea, Jepang kita hantam. Kita mau hantam juga ke Amerika dan mereka pasti menerima lalu ke Amerika Latin. Kita yakin bisa diterima karena masing-masing daerah di kita punya art (seni) karakter yang mereka suka. Seperti di Jawa Timur ada seni ukir akar-akar lalu ada juga dari Jepara," cetusnya.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!