Berdasarkan pengakuan Winda Lang, seorang pemilik apartemen di Green Bay Pluit, saat membeli apartemen 2011 lalu harganya hanya Rp 100 jutaan. Setelah selesai dibangun 2012, ia pun langsung menyewakannya kepada para ekspatriat.
Namun yang menarik, pergerakan harga sewa apartemennya yang berukuran 2 kamar tidur sangat atraktif. Sebagai pembanding, di 2012 harga sewa apartemennya hanya Rp 30 juta per tahun, kini tarif sewa apartemennya sudah naik lebih dari 100% dalam 3 tahun.
"Sekarang Rp 5,5 juta per bulan (Rp 66 juta per tahun). Awalnya saya sewakan Rp 30 juta per tahun. Tapi ternyata banyak yang tanya. Jadi begitu yang sewa pertama itu selesai dia mau perpanjang, saya bilang sudah ada yang mau isi," ungkap Winda kepada detikFinance, Selasa (10/2/2015).
Berdasarkan pengalamannya menyewakan unit apartemen selama 3 tahun, keuntungan maksimal bisa didapat dengan skema sewa bulanan. Alasannya akan mudah melakukan kenaikan tarif sewa tanpa harus menunggu satu tahun.
"Saya sewakan Rp 30 juta per tahun saat 2012. Waktu unitnya sudah mulai jadi," katanya.
Winda mengaku, tarif sewa apartemen yang dimilikinya termasuk masih murah dibandingkan dengan unit yang lain di lokasi yang sama. Beberapa unit apartemen dengan luas yang lebih besar bisa dipatok tarif sewanya Rp 10 juta per bulan
"Biasanya makin ke atas makin mahal. Kan itu pengaruh ke view laut ya. Ada yang sampai Rp 10 juta," katanya.
Menurut Winda, pesatnya kenaikan tarif sewa apartemen di Pluit karena faktor lokasi yang strategis dekat dengan akses jalan dan pusat bisnis. Para penyewanya beragam dari lokal hingga ekspatriat yang bekerja di Jakarta.
Terkait kawasan Pluit yang jadi langganan banjir, Winda hanya menanggapi enteng saja. "Banjir kan nggak sepanjang tahun. Banjir cuma sekali setahun aja. Lagian di sininya kan nggak banjir sampai masuk-masuk gitu," katanya.
(dna/hen)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com