Menutup perdagangan Sesi I, Selasa (10/2/2015), IHSG berada di posisi 5.334,77. Melemah 13,7 poin (0,26%). Indeks LQ45 pun terpangkas 1,36 poin (0,15%) menjadi 924,93.
Hari ini, sebagian daerah Jakarta dan sekitarnya masih dilanda banjir. Transaksi di bursa pun sepi.
Sepanjang perdagangan Sesi I, hanya terjadi 92.360 kali transaksi yang melibatkan 2,27 miliar unit saham senilai Rp 2,36 triliun. Ada 83 saham yang menguat, 150 saham melemah, dan 98 saham stagnan.
Dari 10 sektor saham, hanya 2 yang mampu menguat. Saham-saham aneka industri masih diburu investor, sehingga indeksnya menguat 0,59%. Sementara saham agrikultur menjadi yang paling banyak dilepas, dan indeksnya terpangkas 0,45%.
Sejumlah saham yang mengalami penurunan dan menjadi top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 700 menjadi Rp 56.325, Enseval Putra Megatrading (EPMT) turun Rp 540 menjadi Rp 2.855, dan BFI Finance Indonesia (BFIN) turun Rp 400 menjadi Rp 2.400.
Sementara saham-saham yang masih mampu menguat dan masuk jajaran top gainers di antaranya Unilever (UNVR) naik Rp 350 menjadi Rp 36.475, Solusi Tunas Pratama (SUPR) naik Rp 300 menjadi Rp 7.800, dan Impack Pratama Industri (IMPC) naik Rp 300 menjadi Rp 6.800.
IHSG mengikuti pergerakan bursa saham regional yang mixed cenderung melemah. Minimnya rilis data ekonomi membuat pasar kurang bergairah.
Berikut perkembangan sejumlah bursa saham Asia:
- Nikkei 225 turun 138,22 poin (0,78%) menjadi 17.573,71.
- Hang Seng menguat 5,47 poin (0,02%) ke posisi 24.526,47.
- KOSPI terkoreksi 6,32 poin (0,32%) menjadi 1.940,68.
- Straits Times bertambah 12,27 poin (0,36%) ke posisi 3.430,29.
(hds/dnl)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com