Dolar AS Lengser dari Rp 13.000, Jokowi: Ekonomi RI ke Depan Lebih Baik

Jakarta -Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah masih bergerak fluktuatif. Sampai hari ini dolar AS masih bisa ditekan di bawah Rp 13.000.

Menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi), menguatnya rupiah menunjukkan kepercayaan investor bahwa ekonomi Indonesia ke depan akan lebih baik lagi.


"Ini rupiah juga terus menguat, sedikit di bawah Rp 13.000. Ini juga menunjukkan kepercayaan ekonomi ke depan lebih baik. Tapi memang masalah currency ini tak lepas dari ekonomi global terutama dari Amerika Serikat (AS)," kata Jokowi usai melakukan kunjungan dadakan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (7/4/2015).


Jokowi optimistis ekonomi Indonesia sedang mengarah ke kondisi stabil. Subsidi yang dialihkan dari konsumtif menjadi produktif sudah bisa dirasakan hasilnya.


"Kita akan masuk ke arah yang lebih stabil. Apalagi mulai sekarang, mulai bulan ini pembangunan infrastruktur sudah banyak yang dimulai. Juga perlu saya sampaikan, transfer Rp 9,8 triliun untuk keluarga sejahtera sudah dimulai. Pergerakan uang di bawah akan semakin banyak untuk 16 juta penerima," ujar Jokowi.


"Jadi ini kalau nanti investasi masuk kemudian APBN bulan ini mulai bergerak, uangnya mulai keluar, pertumbuhan ekonomi itu akan naik sedikit demi sedikit. Kemudian juga minat investasi yang lebih besar akan memberikan kepercayaan, dan rupiah akan menguat," jelasnya.


Pada penutupan perdagangan hari ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah di posisi Rp 12.970 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.945 per dolar AS.


(ang/irw)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com