Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG naik tipis 7,12 poin (0,13%) ke level 5.426,23. Investor mulai kembali bersemangat berburu saham setelah harganya terkoreksi.
Indeks tak bertahan lama di zon hijau. Setelah sempat naik hingga ke level tertingginya di 5.430, IHSG langsung ambruk ke zona merah.
Pada penutupan perdagangan Sesi I, Rabu (15/4/2015), IHSG berkurang 16,684 poin (0,31%) ke level 5.402,423. Sementara Indeks LQ45 turun 1,764 poin (0,19%) ke level 938,471.
Saham-saham unggulan kembali jadi sasaran aksi jual. Delapan dari sepuluh indeks sektoral terkena koreksi, yang menguat hanya sektor industri dasar dan konstruksi.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 120.079 kali dengan volume 3,733 miliar lembar saham senilai Rp 2,913 triliun. Sebanyak 107 saham naik, 153 turun, dan 79 saham stagnan.
Hanya satu bursa saham di Asia yang menguat, yaitu pasar saham Singapura. Selebihnya masih terjebak di teritori negatif.
Kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
- Indeks Nikkei 225 melemah 29,08 poin (0,15%) ke level 19.879,60.
- Indeks Hang Seng menipis 13,74 poin (0,05%) ke level 27.547,75.
- Indeks Komposit Shanghai anjlok 46,05 poin (1,11%) ke level 4.089,52.
- Indeks Straits Times menguat 17,46 poin (0,50%) ke level 3,538.54.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Solusi Tunas (SUPR) naik Rp 400 ke Rp 10.500, Lippo Cikarang (LPCK) naik Rp 300 ke Rp 11.800, Semen Indonesia (SMGR) naik Rp 225 ke Rp 13.075, dan Plaza Indonesia (PLIN) naik Rp 200 ke Rp 2.900.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Mayora (MYOR) turun Rp 950 ke Rp 24.750, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 650 ke Rp 49.925, Merck (MERK) turun Rp 600 ke Rp 142.000, dan Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 550 ke Rp 10.500.
(ang/hds)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
