Selama 3 bulan pertama 2015, neraca perdagangan Indonesia selalu mencatatkan surplus. Pada Januari US$ 709,3 juta, kemudian Februari US$ 740 juta.
Suryamin, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), menyebutkan bahwa nilai ekspor Indonesia selama Maret 2015 adalah US$ 13,71 miliar. Sementara nilai impor adalah US$ 12,58 miliar.
Ekspor Indonesia pada Maret 2015 turun 9,75% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Impor juga turun lebih dalam yaitu mencapai 13,3%.
Suryamin menilai kondisi ini masih wajar. Bahkan cenderung positif, karena Indonesia mampu mengerem impor.
"Terlihat upaya penurunan impor yang bagus. Memang ekspor tidak naik, tapi kalau impor menurun dan ada selisih yang besar maka akan berpengaruh terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) nantinya," jelas Suryamin dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Rabu (15/4/2015).
Surplus perdagangan pada Maret, lanjut Suryamin, sebenarnya sudah biasa terjadi. Namun, surplus tahun ini merupakan yang tertinggi sejak 2011.Next
(hds/hen)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
