"Ngapain Rp 3 triliun saya ditahan oleh Mendagri, cuma boleh pakai Rp 69 triliun, padahal ada Rp 72,9 triliun. Jadi Rp 3,62 triliun kalau PMP-kan Rp 1,5 triliun ke Food Station, saya berani jamin harga beras di Jakarta tidak akan naik. Resi gudang, kita jamin beras," ujar Ahok.
Hal itu dikatakan Ahok, usai meninjau pelaksanaan UN di SMA Santa Ursula, Jl Lapangan Banteng Utara, Jakarta Pusat, Senin (13/4/2015).
Ahok pun kesal, lantaran sebelum disahkannya APBD 2015, DKI sudah memiliki Silpa (sisa lebih pembiayaan anggaran) Rp 3,62 triliun.
"Ngapain duit kita dianggurin gitu. Jadi belum tanda tangan menteri kita sudah Silpa sama dengan tahun lalu. Itu yang saya agak keberatan," lanjutnya.
Mantan Bupati Belitung Timur itu sudah meyakini, besar kemungkinan PMP untuk pasar induk beras di DKI tersebut batal. Padahal, dia menyebut DPRD telah mengeluarkan Perda yang mengizinkan Pemprov untuk memberi PMP sebesar Rp 1,5 triliun.
"Pasti batal kalau Mendagri memangkas. Kan lucu. Makanya saya bilang, UU mengatakan sama kayak pagu sebelumnya. Tahun sebelumnya Rp 72,9 triliun, tapi kalau diturunkan jadi Rp 63-69 triliun berarti kalau 2016 saya ribut lagi sama DPRD gara-gara pokir, berarti saya harus pakai Rp 63-69 triliun loh bukan Rp 72,9 triliun lagi. Kan gila itu," kata Ahok.
"Food Station sudah diberi Perda boleh diberi Rp 1,5 triliun oleh DPRD nih. Kita ingin beli beras untuk stok orang Jakarta," sambungnya.
Namun bila itu sudah menjadi ketetapan Kemendagri, maka Ahok tak dapat melawan. Dia pun akan menerimanya.
"Menurut saya ini menyalahi undang-undang. Tapi ngapain lah gugat, lama dan capek sudah. Namanya juga menteri lebih berkuasa daripada gubernur kok," tutup Ahok.
(aws/dnl)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
