"Saya sampai sekarang masih bertanya dengan bagaimana soal nama kementerian BUMN, karena dulu dibentuk awalnya dengan nama kementerian negara pendayagunaan BUMN, kenapa itu bisa hilang? karena esensinya itu sebenarnya adalah di pendayagunaan," tanya Tanri dalam sambutan di acara puncak perayaan HUT ke-17 Kementerian BUMN di Halaman Belakang Kementerian, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (13/4/2015).
Tiga tahun lalu setidaknya sudah ada pergantian nomenklatur soal nama Kementerian BUMN, pada 2012 lalu nama 'Negara' telah dihapus.
Pada kesempatan tersebut, Tanri Abeng menjelaskan awal lahirnya Kementerian BUMN. Kementerian BUMN lahir di saat Indonesia sedang dilanda krisis 1998.
"Semua bank-bank sudah hampir bangkrut. Maka dengan dana itu, disuntik lah BUMN-BUMN besar dengan tujuan untuk mendorong ekonomi dan bisa keluar dari krisis," katanya.
Pada waktu itu, Tanri menceritakan telah dipercaya oleh Presiden Soeharto untuk mengelola BUMN yang jumlahnya 100 lebih. Pada waktu itu, tidak mudah memulai sebuah lembaga baru untuk mengurus BUMN, karena tak punya kantor dan staf.
"Jadi kalau saya bilang tidak ada krisis, tidak ada kementerian BUMN. Tidak akan ada saya sebagai menteri," kata Tanri.
Tepat hari ini, 17 tahun lalu Kementerian BUMN didirikan. Kementerian yang membawahi ratusan BUMN ini dibentuk pada 13 April 1998.
Hadir dalam acara Menteri BUMN Rini Soemarno, hadir juga para mantan Menteri BUMN antara lain Tanri Abeng, Sofyan Djalil, Mustafa Abubakar. Hadir juga para dirut BUMN antara lain Dirut Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin, Dirut Bank BRI Asmawi Syam, Dirut Pertamina Dwi Soetjipto, Dirut Antam Tedy Badrujaman dan masih banyak para direksi BUMN lainnya.
(hen/hds)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
