Dahlan: 4 Direksi Pertamina Geothermal Berhenti, Bukan Dinonaktifikan

Jakarta - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengungkapkan empat direksi PT Pertamina Geothermal Energi (PGE) berhenti atas kemauan sendiri, bukan karena dinonaktifkan oleh induk usahanya yaitu Pertamina.

"Empat direksi itu (PGE anak perusahaan Pertamina) berhenti sendiri, bukan dinonaktifkan Pertamina Persero," kata Dahlan ketika ditemui di Kantor Pertamina Pusat, Jakarta, Selasa (2/4/2013).


Dikatakan Dahlan, alasan empat direksi tersebut berhenti sendiri juga karena kinerja mereka lambat. "Mereka juga lambat. Lambat segala hal, lambat ambil keputusan dan banyak lagi," ucap Dahlan.


Saat ini, kata Dahlan, tugas-tugas direksi PGE saat ini masih diambil alih oleh direksi sementara. "Sekarang kan masih ada direksi sementaranya," katanya.


Sebelumnya, Seketaris Perusahaan PT PGE Adiatma Sardjito mengatakan, keputusan rapat umum pemegang saham PGE memutuskan 4 direksi PGE.


Sementara Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Ali Mundakir mengatakan pergantian direksi di anak perusahaan Pertamina sangatlah wajar.


"Pergantian, penonaktifan direksi di anak perusahaan Pertamina sangat wajar, sering dilakukan. Saat ini pengaktifan kembali atau bahkan pergantian direksi masih dalam proses," tandas Ali.


Beredar kabar bahwa dinonaktifikannya 4 direksi PGE ini karena mandeknya proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla 3 x 110 mega watt. Masalah muncul ketika aset yang dimiliki Pertamina ini diserahkan ke Sarulla Operation Limited selaku pengembang proyek PLTP Sarula ini.


Di sisi lain PLN mengaku bersedia menanggung pajak pengalihan (transfer) aset wilayah kerja panas bumi Sarulla, Sumatera Utara.


PLTP Sarulla ini direncanakan dibangun berkapasitas 3x110 megawatt (MW) dan unit pertama ditargetkan mulai beroperasi pada akhir 2014, lalu unit kedua pada 2015, dan unit ketiga pada 2016.


(rrd/dnl)