Laba BRI Agro Stagnan di Rp 33 Miliar

Jakarta - Anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) yakni PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) mencatat perolehan laba selama tahun 2012 sebesar Rp 33,02 miliar. Jumlah tersebut tumbuh tipis 0,5% bila dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 32,85 miliar.

Berdasarkan laporan keuangannya, Kamis (4/4/2013), perolehan laba didorong oleh pendapatan bunga bersih perseroan yang naik dari Rp 142 miliar pada 2011 menjadi Rp 182 miliar pada 2012.


Tahun ini, BRI Agro tidak membagikan dividen meski perseroan membukukan laba bersih. Hal ini mengingat masih ada akumulasi rugi (defisit) sebesar Rp 16,38 miliar.


Direktur Utama BRI Agro Heru Sukanto optimistis, perseroan dapat menutup defisit tersebut pada kuartal II-2013. "Dengan demikian bila disetujui pemegang saham, kami dapat membagikan dividen untuk tahun buku 2013," kata Heru.


Menurutnya, laba perseroan 2012 ditahan untuk meningkatkan arus permodalan dalam mendukung ekspansi tahun ini. Dengan laba ditahan, posisi rasio kecukupan modal perseroan mencapai 14,8%. "Target kita inginnya posisi CAR tahun ini bisa 26%," ujar Heru.


Sekedar informasi, pada 2005 perseroan dapat membagi dividen karena masih membukukan laba bersih sebesar Rp 26,495 miliar. Namun, perseroan mulai mencatat rugi sebesar Rp 10,113 miliar pada 2006, Rp 5,93 miliar pada 2007, dan Rp 3,82 miliar di 2008.


Bank Agro kembali meraih laba pada 2009 yaitu sebesar Rp 2,19 miliar, Rp 14,02 miliar pada 2010, dan Rp 32,85 miliar pada 2011.


(dru/ang)