Naik Kereta Cepat 300 Km/Jam di China Nyaris Tanpa Guncangan

Jakarta - Kementerian Perhubungan sedang menyiapkan studi pembangunan kereta super cepat Jakarta-Surabaya. Rencananya studinya baru akan selesai pada 2015, sebelum bisa merasakan sensasi kereta cepat ala Indonesia apa salahnya membayangkan kereta cepat negara lain.

Dua pekan lalu, detikFinance bersama rombongan 91 pegawai PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang ikut program studi banding 'Melihat China dalam Perspektif Perkeretaapian' berkesempatan menjajal kereta peluru atau bullet train dari Beijing-Shanghai, China, Selasa (19/3/2013)


Yang menarik dari fasilitas kereta ini, hampir 100% lintasan kereta dalam bentuk melayang atau elevated. Hasilnya kereta dengan kecepatan yang mencapai 302 km/Jam ini dapat melaju bebas tanpa hambatan dengan lintasan rel hingga 1.560 km dari Beijing ke Shanghai. Kereta yang memakai tenaga listrik tersebut menggunakan lintasan rel dengan bantalan berbasis beton.


Mengenai kenyamanan, kereta super cepat ini akan memanjakan siapa saja yang berada di dalamnya. Suara bising dari lintasan kereta nyaris tak ada, kereta melaju mulus seakan melayang di udara.


Goncangan atau goyangan kereta tak terasa atau tak terlihat bergoyang dari dalam kereta. Yang terlihat dari pintu jendela, pepohonan yang semakin menjauh cepat dari pandangan mata karena efek kecepatan kereta yang tinggi.


Bicara fasilitas, kereta ini dilengkapi toilet bersih dan hemat air yang mirip diterapkan dalam pesawat udara. Ruang makan pun bersih dan apik, apalagi ruang interior gerbongnya yang memberi kesan penumpang berada dalam penerbangan udara.


Beberapa fasilitas tambahan seperti tersedianya air panas memberikan kemudahan lain bagi para penumpang. Petugas kebersihan wanita pun setiap beberapa menit sekali mondar-mandir untuk mencari sampah dan menyapu lantai gerbong.


Sebagai tambahan, para penumpang kereta cepat saat di stasiun dapat menunjukan tiketnya untuk ditukarkan dengan air mineral 330 ml secara cuma-cuma. Hal ini sebagai pelayanan dan memanjakan para penumpang kereta.


Selama perjalanan, kecepatan kereta bertahan di kecepatan 290 km per jam hingga 302 km per jam yang dapat diketahui dari papan informasi digital di setiap rangkaian gerbong. Kecepatan tersebut sudah dikurangi oleh pemerintah China, semenjak adanya insiden kecelakaan kereta cepat tahun 2011 lalu.

Harga tiket kereta peluru ini banderol 553 yuan atau sekitar Rp 880.000. Waktu tempuh kereta super cepat dari Beijing-Shanghai hanya membutuhkan waktu 4 jam 55 menit. Kereta mulai berangkat pukul 07.57 waktu Beijing, hingga sampai di Shanghai pukul 12.52


Meski disebut cepat, kereta ini tetap singgah di dua stasiun antara dua kota tersebut. Kereta peluru sempat berhenti di Stasiun Jinan West Railway Station dan Nanjing South Railway, hingga akhirnya berhenti di Stasiun Shanghai Hongqiaou Railway Station.


(hen/dnl)