BPH Migas Usul Ada BBM Baru di Atas Bensin Premium Seharga Rp 6.000/Liter

Jakarta - Ketua Bidang Infrastruktur Badan Pelaksana Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Ibrahim Hasyim mengungkapkan perlu adanya produk BBM yang harganya Rp 6.000-Rp 7.000 per liter. Tujuannya selain mengurangi besarnya subsidi BBM, pasar untuk segmen BBM ini juga besar.

"Kita perlu ada produk BBM yang baru, pasalnya masyarakat banyak yang beli di 'pasar ilegal' (pinggiran jalan) dengan harga Rp 6.000-Rp 7.000 per liter," kata Ibrahim ketika dihubungi, Minggu (7/4/2013).


Jika produk BBM ini ada, maka negara bisa mengurangi beban subsidi yang setiap tahun terus naik triliunan rupiah "Ini bisa mengurangi beban subsidi negara terhadap BBM yang saat ini hampir mencapai Rp 200 triliun per tahun," ujarnya.


Produk ini bisa seperti RON 90 atau Premix yakni produk BBM yang sebagian mengandung subsidi sebagiannya lagi non subsidi.


"Jadi subsidinya hanya setengah, namun kualitasnya jauh lebih baik dari pada Premium namun tidak terlalu mahal seperti Pertamax," tandasnya.


Seperti diketahui Pemerintah menganggarkan subsidi BBM pada 2013 mencapai Rp 192 triliun lebih, dengan kuota 46 juta Kiloliter (KL). Diprediksi kuota ini akan melebihi dan tentunya anggaran untuk subsidi dipastikan akan bertambah besar.


(rrd/hen)