Produksi Minyak RI Turun Jadi 811.000 Barel/Hari, Ini Alasan SKK Migas

Jakarta - Produksi minyak mentah Indonesia hanya mencapai 811.000 barel per hari (bph). Hal ini karena perbaikan di beberapa sumur minyak, seperti di lapangan Peciko milik Total E&P Indonesie dan sumus milik Chevron Pacifik Indonesia (CPI) yang menurunkan produksi minyak 43.000 bph.

"Produksi minyak berdasarkan data Kamis turun 43.000 barel per hari atau hanya mencapai 811.000 barel per hari," kata Kepala Divisi Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Elan Biantoro ketika dihubungi, Jumat (5/4/2013).


Dikatakan Elan, turunnya produksi minyak tersebut dikarenakan adanya beberapa Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) sedang melakukan perbaikan dan perawatan di sumur-sumur minyaknya.


"Seperti Total di Peciko shutdown sebanyak 23.000 barel per hari karena sedang dilakukan perbaikkan di sumur minyak di Peciko. Selain itu ada CPI yang dalam proses lifting terkendala antrean masuknya minyak difasilitas mereka sehingga terkendala 3.200 barel per hari, total turun 43.000 barel per hari. Tapi ini hanya satu-dua hari saja, kalau sudah baik produksinya kembali normal bahkan bisa mencapai 860.000-870.000 barel per hari," ungkapnya.


Namun berdasarkan data, produksi minyak kuartal I-2013 justru di atas target. "Tapi produksi minyak Indonesia justru rata-rata naik 2% dibandingkan target SKK Migas. Target kita 830.000 barel per hari, sementara produksi rata-rata kuartal I-2013 mencapai 840.000 barel per hari, artinya melebihi target 2%, memang target APBN 900.000 barel per hari, tapi itu cerita lain," tandas Elan.


(rrd/dnl)