Dirut Bulog: Kalau Diberi Izin, Kami Siap Stabilkan Harga Daging Hingga Bawang

Jakarta - Perum Bulog saat ini hanya bertugas menjaga kestabilan harga beras saja, sementara harga daging hingga bawang yang saat ini tengah melonjak tidak ada perusahaan negara yang berperan seperti Bulog.

Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, pihaknya siap mengemban tugas menstabilkan dan memasok pangan strategis selain beras. Bulog telah berbicara dengan Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian agar diberikan kewenangan tambahan, sebagai stabilator harga pangan strategis lainnya.


"Kami mengharapkan pemerintah memberikan izin atau penugasan. Bulog ini siap melakukan stabilisasi bukan hanya kepada beras. Kami siap, apakah itu gula, daging, atau bawang merah sekalipun," tutur Sutarto kepada detikFinance di Yangon, Myanmar, Kamis (4/4/2013)


Selama ini, Bulog tidak bisa berbuat apa-apa melihat meroketnya harga pangan seperti daging, cabai, dan bawang. Ketidakmampuan Bulog bukan karena keuangan atau menajemen, tetapi lebih pada perarturan yang membatasi kewengan Bulog sebagai penyangga atau stabilator harga pangan pasca diputuskan oleh International Monetary Fund (IMF) pada 1998 lalu.


"Peraturan pemerintahnya kan membatasi pada dasarnya. karena semua tahu itu dianggap oleh IMF. Tentunya IMF kan ingin menganut pasar bebas tapi kita tahu untuk komiditas strategis itu, tidak mungkin untuk bebas. Itu akan berbahaya," tambahnya.


Untuk mendukung keinginan dan usulan kepada pemerintah tersebut, Bulog di tahun ini telah menyiapkan anggaran khusus hingga Rp 100 miliar guna membangun infrastruktur pergudangan.


"Kita kan akan investasi hampir Rp 100 miliar untuk gudang saja jadi kita mampu investasi. Kita mendekati Rp 300 miliar (belanja modal keseluruhan di 2013). Itu untuk bangun gudang, Bulog mart, investasi untuk pengolahan gabah dan beras," paparnya.


(feb/dnl)