Terinspirasi Myanmar, Hatta Setuju Pusat Pemerintahan RI Dipindah

Yangon - Pusat pemerintahan atau ibukota dan pusat bisnis di Myanmar telah dipisah sejak 2005 silam. Yangon bukan lagi pusat pemerintahan atau ibukota, tetapi hanya merupakan pusat bisnis di Myanmar.

Sementara, ibukota atau pusat pemerintahan yang baru terletak di kota Nay Pyi Taw, provinsi Mandalay. Kota ini berjarak 320 kilometer (km) atau bisa ditempuh selama 1 jam dengan pesawat dari ibukota lama di Yangon.


Saat melakukan kunjungan kenegaraan dengan 15 BUMN, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengaku sangat setuju dengan wacana memisahkan pusat bisnis dan pemerintah yang ada di Indonesia.


"Saya setuju saja pusat pemerintahan dipindah, tapi bukan ibukota," tutur Hatta di Yangon, Myanmar, Rabu (3/4/2013).


Namun ia memandang, secara historikal, Jakarta masih tetap menjadi pusat ibukota negara, tetapi bukan pusat pemerintahan. Untuk memindahkan pusat pemerintahan seperti yang dilakukan Malaysia dan Myanmar, diperlukan dana yang tidak sedikit.


"Cost-nya tinggi. Apalagi membangun dan mencari daerah yang kosong sama sekali," tambahnya.


Seperti diketahui, di ibukota negara dan pemerintahan baru Myanmar, Nay Pyi Taw, merupakan kota baru yang dirancang dari awal. Dari pantauan detikFinance, tampak kota tersebut masih sangat sepi. Bahkan lalu lalang kendaraan bisa dihitung, tetapi dari segi infrastruktur dan fasilitas sudah dibilang sangat maju.


Jalan dibangun cukup luas, yakni 4 lajur bahkan ada yang 10 lajur untuk setiap satu arah. Fasilitas bandara dan hotel pun sudah dibangun dengan sangat baik dan tertata.


(feb/dnl)