Bensin Ron 88 Jarang Diproduksi, RI Impor Premix atau Pertamax

Jakarta - Sebanyak 70% kebutuhan BBM di dalam negeri diimpor dari luar negeri, khususnya BBM subsidi. Namun diduga kuat yang diimpor bukan bensin jenis premium (Ron 88), melainkan bensin jenis premix (Ron 90) atau Pertamax (Ron 92).

Menurut Ketua Bidang Infrastruktur Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Ibrahim Hasyim, saat ini di dunia sudah jarang bahkan hampir tidak ada yang memproduksi bensin jenis premium.


"Sedikit sekali bahkan hampir tidak ada lagi negara yang memproduksi atau menjual premium (Ron 88)," ujar Ibrahim ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (5/4/2013).


Dikatakan Ibrahim, sementara untuk memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri, sebanyak 70%-nya didatangkan dari luar negeri alias impor.


"Ya sangat besar kemungkinan yang diimpor itu BBM yang beroktan 90-92 (pertamax), karena jarang yang produksi premium lagi," ujar Ibrahim.


Artinya, ada dua kemungkinan ketika masyarakat membeli bensin premium di SPBU yang didapat adalah bensin jenis premix atau pertamax?


"Ya bisa kemungkian besar begitu, karena bisa juga sampai ke Indonesia dicampur dengan oktan 88 atau diturunkan oktannya dari 90/92 ke oktan 88 tapi itu butuh biaya lagi atau memang dijual langsung saja," tandasnya.


(rrd/dnl)