Mengintip Rencana Pembangunan Jaringan Kereta di Jabodetabek 2020

Jakarta - Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan telah membuat masterplan perkeretaapian di Jabodetabek hingga 2020 (konsep 2). Beberapa wilayah baru yang sebelumnya tak terkoneksi dengan kereta api, nantinya akan dilintasi jaringan transportasi massal kereta api.

Dikutip dari situs Kementerian Perhubungan, Kamis (4/4/2013), saat ini jaringan kereta api yang sudah ada di Jabodetabek hanya mencakup 170,2 km.


Jaringan itu antara lain Kota-Manggarai 9,7 km, Manggarai-Bogor 44,9 km, Jatinegara-Bekasi 14,6 Km, Kota-Jatinegara (lewat Pasar Senen) 11,4 km, Kota-Jatinegara (lewat Tanah Abang) 15,6 km, Tanah Abang-Serpong 23,2 km, Duri-Tangerang 19,3 km, Kota-Tanjung Priok 9 km, Tanjung Priok-Kemayoran 9,5 km, dan Citayam-Nambo 13 km.


Rencananya akan ada penambahan jaringan kereta api baru di Jabodetabek. Lintasan rel kereta akan ditingkatkan dari 170,2 km, akan ada tambahan 533 km jaringan rel kereta.


Berikut ini rencana jaringan perkeretaapian berdasarkan jenis kereta:


Kereta Kecepatan Normal



  • Kereta Bandara Soekarno-Hatta (Commuter Line) 12 km

  • Jalur Kereta Bandara Soekarno-Hatta (Express Line) 38 Kkm

  • MRT Balaraja-Cikarang 90 km

  • MRT Cikokol-Bekasi 52 km

  • MRT Lebak Bulus-Kampung Bandan 23 km

  • Kereta Api Lingkar Luar dari Parung Panjang-Citayam-Nambo-Cikarang-Tanjung Priok 60 km

  • Kereta Api Lingkar Dalam dari Kamal Muara-Rawa Buaya-Lebak Bulus-Margonda-Cibubur-Cakung-Pulo Gebang-Tanjung Priok 75 km

  • Pluit Line dari Pluit-Daan Mogot-Kebayoran Lama 15 km

  • Sunter Line dari Sunter-Cempaka Putih-Jatinegara 21 km




Kereta Monorel


  • Jalur Biru dari Kampung Melayu-Casablanca-Tanah Abang-Roxy 14 km

  • Jalur Hijau dari Rasuna Said-Gatot Soebroto-SCBD-Gelora Senayan-Asia Afrika-Taman Ria Senayan-Gatot Soebroto-Pejompongan 14 km

  • Jalur Selatan dari Cawang-Cibubur-Bogor 54 km

  • Jalur Timur dari Cikarang-Cawang-Kuningan 43 km

  • Jalur Barat dari Batu Ceper-Serpong 22 km


Selain itu, rencananya stasiun-stasiun tertentu di Jabodetabek akan terintegrasi dengan moda lain: Misalnya Stasiun Manggarai akan terhubung dengan busway, kereta antar kota, kereta perkotaan dan kereta bandara.

Sedangkan Stasiun Dukuh Atas (Sudirman) akan terkoneksi dengan Kereta Bandara, MRT, Busway dan Commuter Line. Untuk stasiun Kampung Bandan akan terkoneksi dengan busway, Commuter Line dan Busway. Stasiun Pasar Senen akan terkoneksi dengan Commuter Line, MRT dan Busway. Stasiun Tanah Abang akan terkoneksi dengan Commuter Line dan Kereta Bandara. Stasiun Lebak Bulus terkoneksi dengan MRT dan busway dan terakhir stasiun Cikarang akan terhubung dengan Commuter Line dan MRT.


Sejalan dengan terintegrasinya beberapa transportasi massal, beberapa wilayah di Jabodetabek akan dikembangkan menjadi kawasan terpadu, antaralain kawasan Mangga Dua, Kota, Pasar Senen, Thamrin, Tanah Abang, Sudirman, Rasuna Said, Manggarai, Cawang, Kuningan, Blok M, Cisauk, dan Cikarang.


Untuk merealisasikan pembangunan jaringan baru, peningkatan kapasitas dan pengembangan fasilitas maka anggaran yang dibutuhkan diperkirakan hingga Rp 459,50 triliun oleh pemerintah dan Rp 116,5 triliun oleh BUMN.


Antaralain mencakup pembangunan perkeretaapian sepanjang 519 km dengan dana Rp 372,3 triliun dari pemerintah dan BUMN Rp 116,5 triliun. Lalu ada peningkatan kapasitas lintas dan stasiun kereta api eksisting dengan panjang 78,3 km biaya Rp 65,822 triliun. Juga anggaran pengembangan fasilitas pendukung perkeretaapian Jabodetebak Rp 21,383 triliun.


(hen/dnl)