Anak Usaha Bank Dunia Berikan Utangan Rp 1 T untuk Proyek Infrastruktur

Jakarta - International Finance Corporation (IFC) yang merupakan anggota Kelompok Bank Dunia, memberikan investasi atau pembiayaan dan pendampingan teknis kepada sektor swasta untuk turut dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Total investasi itu mencapai US$ 115 juta atau Rp 1,09 triliun untuk proyek infrastruktur yang dibiayai.

Hal itu terkait Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2010 – 2014, di mana pemerintah merencanakan untuk menanamkan sejumlah US$ 150 miliar untuk pembangunan infrastruktur yang setara dengan seperempat nilai pendapatan kotor domestik pada tahun 2009. Dari jumlah tersebut, pemerintah merencanakan sebesar kurang lebih 60% pendanaan akan berasal dari sektor swasta.


Demikian disampaikan IFC dalam siaran pers yang diterima detikFinance, di Jakarta, Kamis (4/4/2013).


Atas dasar itu, IFC memberikan dana berupa pinjaman atau pembiayaan ke beberapa proyek yang akan digarap pemerintah bersama swasta melalui kerangka Public Private Partnership (PPP). Berikut proyek-proyek tersebut :


Pembangkit Tenaga Listrik Jawa Tengah


Sebuah konsorsium Jepang-Indonesia yang terdiri atas J-Power, Itochu Corporation dan Adaro Power memenangkan seleksi untuk kontrak berjangka 25 tahun untuk membangun, memiliki, mengoperasikan dan mentransfer fasilitas baru ini. Proyek ini yang diharapkan akan dimulai pada tahun 2016 akan meliputi sebuah pembangkit listrik berdaya 2,000 megawatt dan akan menyediakan listrik kepada 7.5 juta orang. Ini merupakan proyek pertama yang dilaksanakan di bawah peraturan kemitraan sektor publik dan swasta Indonesia yang merupakan pondasi awal bagi proyek-proyek infrastruktur dalam kerangka Public Private Partnership di masa yang akan datang.


IFC berperan sebagai penasihat dalam transaksi bagi PT Perusahaan Listrik Negara pada proses seleksi investor swasta yang layak bagi pembangkit listriknya di Jawa Tengah melalui proses tender yang adil, kompetitif dan transparan.


PT Wintermar Offshore Marine Tbk


IFC memberikan pembiayaan sebesar $45 juta kepada PT Wintermar Offshore Marine Tbk untuk membantu memperluas layanan infrastruktur di industri minyak dan gas bumi di Indonesia, guna mendorong pertumbuhan sektor ini, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.


Pembiayaan IFC bagi PT Wintermar Offshore Marine Tbk, perusahaan terbesar di Indonesia yang menyediakan armada kapal pendukung bagi industri minyak dan gas bumi, akan mendukung rencana perusahaan tersebut untuk menambah 15 armada supply vessels selama periode dua tahun yang akan datang. Penambahan armada ini bertujuan untuk mendukung aktifitas eksplorasi dan pengembangan lapangan minyak dan gas bumi baru di laut lepas, terutama di kawasan Indonesia bagian timur, guna memenuhi peningkatan kebutuhan energi di Indonesia.


PT Jakarta International Container Terminal (JICT)


IFC memberikan pembiayaan hingga sebesar US$70 juta untuk meningkatkan kapasitas PT Jakarta International Container Terminal (JICT). Perluasan JICT sangat penting guna meningkatkan daya saing Indonesia di sektor perdagangan serta mendukung pertumbuhan sektor swasta karena dapat mengurangi biaya serta waktu yang dibutuhkan untuk ekspor dan mendistribusikan barang di dalam negeri.


Pembiayaan IFC ini meliputi pinjaman sebesar US$30 juta dari IFC dan US$40 juta yang disindikasi dari HSBC. Investasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi terminal dan memperluas kapasitasnya sebagai pelabuhan utama di Indonesia, yang saat ini menangani sekitar 30 persen dari kegiatan ekspor dan impor di Indonesia. Perluasan ini diharapkan dapat mengakomodasi pertumbuhan jumlah kontainer dalam jangka menengah dan panjang guna meningkatkan kualitas transportasi perdagangan bagi usaha kecil, menengah dan besar.


(dru/dru)