Flu Burung Jenis Baru Beredar, Perdagangan Unggas di China Dihentikan

Shanghai - Pasar unggas hidup di Shanghai, China ditutup pada hari ini karena otoritas pemerintahan telah menghentikan perdagangan unggas, untuk menghindari penyebaran virus flu burung jenis baru H7N9, yang telah menewaskan 6 orang di China.

Sebanyak 20.500 unggas telah dimusnahkan pada pasar di Shanghai Jumat kemarin, setelah vrus tersebut ditemukan pada burung dara, dan pemerintah setempat mengumumkan penghentian penjualan unggas hidup.


Beberapa petugas berseragam hari ini membawa tabung disinfectant dan menyemprotkannya di salah satu pasar lokal di pusat Shanghai. Ada dua toko unggas hidup di pasar tersebut yang terlihat gelap dan kandang-kandang di dalamnya kosong.


"Semua perdagangan ditutup karena flu burung. Para penjual telah pulang karena tidak ada yang bisa dilakukan," ujar salah satu pengelola pasar itu dikutip dari AFP, Sabtu (6/4/2013).


Meski begitu, penjualan telur, termasuk telur burung dara tetap dilakukan. Demikian juga penjualan daging-daging segar dan beku.


"Masyarakat sekarang sangat khawatir. Masyarakat di Shanghai banyak mengonsumsi bebek dan ayam. Sekarang kami tak bisa menyentuhnya sama sekali," ujar seorang pensiunan gudang di Shanghai bernama Yan Zhicheng.


Karena masalah ini, sekarang harga sayuran dan makanan hasil laut (seafood) naik. Pemerintah Shanghai juga meminta masyarakat menghindari industri unggas.


(dnl/dnl)