Gagal Bangun Pabrik di Iran, PT Pupuk Indonesia Incar Myanmar

Jakarta - Setelah gagal di Iran, PT Pupuk Indonesia Holding Company (Persero) berencana membangun pabrik pupuk di Myanmar. Tahap awal, Pupuk Indonesia akan menjalin kerjasama dengan pemerintah dan pelaku usaha di Myanmar untuk menjual 200.000 ton pupuk ke Myanmar.

Setelah proses ini berlangsung dan mengetahui jalur distribusi, selanjutnya Pupuk Indonesia akan membangun pabrik pupuk baru di Myanmar.


"Target pasar bisa kita kuasai, selanjutnya baru kita bisa bikin pabrik disini," tutur General Manager Pupuk Indonesia Subhan kepada detikFinance di Yangon, Myanmar, Rabu (3/4/2013).


Pupuk Indonesia menilai, pangsa pasar dan kebutuhan pupuk di Myanmar sangat besar. Nantinya, Pupuk Indonesia akan menggandeng mitra lokal sebagai distributor pupuk di Myanmar. Namun Subhan tidak menyebut berapa besar dana atau lokasi untuk rencana membangun pabrik pupuk di Myanmar.


"Ini kan masih penjajakan," tambahnya.


Dari rencana pembangunan pabrik pupuk di Myanmar, diproyeksikan pupuk tersebut akan dijual ke negara Asia Selatan seperti Bangladesh, India dan Pakistan. Tentunya tetap memenuhi kebutuhan dalam negeri Myanmar.


"Produsen pupuk urea terbesar itu dari middle east (timur tengah), kemudian Indonesia dan China. Pasar yang besar ada di asia selatan seperti India, Bangladesh, Pakistan. Mereka lebih murah ambil pupuk dari middle east karena kedekatan jarak. Maka kita nggak bersaing kalau masuk ke Asia Selatan," paparnya.


Sebelumnya, Pupuk Indonesia menurutnya pernah berencana membangun pabrik di Iran. Namun niat itu diurungkan karena berbagai pertimbangan.

"Dulu mau bangun pabrik di Iran, itu jauh lebih murah. Tapi ada kendalanya yakni country risknya tinggi," cetusnya


(feb/dru)