Maroko Tawarkan Peluang Investasi

Casablanca - Duta Besar RI untuk Maroko H Tosari Wajaya berharap makin banyak pengusaha dari Indonesia yang mau membuka hubungan dagang dengan negara Islam di Afrika Utara ini. Tosari menginginkan ada pengusaha Indonesia yang mau membuat pabrik di negara yang bertetangga dengan Spanyol.

"Banyak peluang terbuka di sini. Bahkan, Kerajaan Maroko membuka peluang kepada pemerintah maupun pengusaha dari Indonesia untuk membuka pabrik di sini dengan tenaga kerja ahli dari negara kita," katanya, Selasa di Casablanca, Maroko, (30/4/2013)


Ia mengemukakan hal itu saat menerima delegasi Pemerintah Jawa Timur yang dipimpin Wakil Gubernur Saifullah Yusuf. Delegasi Jatim datang di negara Islam dengan sistem monarki konstitusioanal ini untuk mengikuti pameran dagang dan pertemuan bisnis. Konsul Kehormatan Maroko di Surabaya Jamal Ghozie ikut serta.


Dubes yang mantan Sekjen PPP ini mengatakan, perdangan RI dengan Maroko sampai sekarang masih minus. Padahal, Maroko selama ini hanya mengeskpor fosfat untuk kebutuhan pabrik pupuk di Indonesia, terutama untuk Petrokimia yang ada di Jatim.


Apa saja peluang dagang yang bisa masuk ke Maroko? "Banyak," kata Tosari.


Ia menyebutkan antaralain adalah kopi dan produk pertanian organik. Khusus untuk produk pertanian organik, Maroko punya perjanjian dengan negara-negara Eropa untuk memasoknya, namun Maroko tidak sanggup memenuhi kebutuhan tersebut.


"Indonesia bisa memanfaatkan perjanjian perdagangan antara Maroko dan negara-negara Eropa ini. Bahkan, tidak hanya dengan Eropa, tapi juga dengan Amerika Serikat," tambahnya.


Tosari juga mengharapkan Petrokimia bisa membangun pabrik di Maroko. Dijelaskan, kalau kita membangun pabrik, maka tenaga kerjanya juga bisa dikirim dari negara kita. "Jadi kita tidak hanya mengirim tenaga kerja wanita, tapi juga tenaga kerja ahli maupun terdidik," tuturnya.


(hen/hen)