Bahas Penerimaan Negara, Hiii...Ada Tikus di Ruang Rapat DPR

Jakarta - Rapat kerja antara Komisi XI DPR-RI dengan Menteri Keuangan Chatib Basri, Selasa (11/6/2013) soal penerimaan negara diwarnai insiden seekor tikus masuk ruangan rapat. Seakan tanpa dosa, tikus hitam seukuran kepalan tangan orang dewasa itu nyelonong melintasi ruang sidang.

Spontan, kejadian itu membuat heboh ruangan sidang yang sempat tegang. Peristiwa itu terjadi saat Wakil Ketua Komisi XI Andi Rahmat sedang asyik menyampaikan pendapatnya soal pembahasan RAPBN-P 2013, khususnya terkait penerimaan negara di sektor cukai rokok dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) batubara.


"Kalau saat ini kita fokus membahas APBNP-2013 untuk cukai dan penerimaan negara lainnya. Kita sediakan waktu khusus," kata Andi yang tiba-tiba terhenti berbicara.


Saat itulah tikus itu melintas di lantai dengan cepat, yang lokasinya antara meja pemerintah dengan para anggota wakil


"Hei itu ada tikus beneran lewat tuh," kata Andi disambut riuh tawa peserta sidang.


Terlihat Menteri Keuangan Chatib Basri, sempat tertawa sambil menutup mulutnya, seolah-seolah menahan tawa geli melihat kejadian tersebut. Tawa heboh para peserta sidang karena tikus nyelonong tak berlangsung lama. Para anggota DPR dan perwakilan pemerintah kembali serius membahas materi yang sedang dibahas.


Asal tahu saja, sebelum adanya insiden tersebut, anggota Komisi XI DPR RI Nusron Wahid sempat membahas tikus. Namun pembahasan itu, bukan soal tikus sebenarnya. Nusron mendesak agar pemerintah tegas menerapkan cukai kepada para produsen minuman beralkohol 'Cap Tikus' yang selama ini marak beredar di daerah termasuk di daerah pemilihannya di Jawa Timur.


"Secara umum itu banyak, apalagi di wilayah pemilihan di Jawa Timur, potensi penerimaan banyak," katanya.


Permintaan Nusron itu memang sempat membuat ruang rapat menjadi tegang, karena Nusron menyampaikan dengan nada marah kepada pemerintah. Sebelum akhirnya cair kembali setelah adanya insiden tikus nyelonong di ruang rapat.


"Saat ini kita fokus pada APBN-P karena itu cukai menyangkut policy nggak mungkin diputuskan sekarang, kalau DPR bersedia menyediakan waktu khusus kami akan siap, secara insentif membahas tersebut," ucap Chatib merespon Nusron.


(hen/dnl)