Belajar Soal Pertanian di Indonesia, Thailand Justru Sekarang Lebih Maju

Jakarta - Sektor pertanian dalam negeri masih kalah dibanding negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia. Ironisnya, negara tersebut dahulu belajar cara mengambangkan pertanian dari Indonesia.

Guru Besar IPB yang juga Pengamat Pertanian, Rokhmin Dahuri mengatakan, Mantan Presiden Megawati Soekarno Putri sempat mengunjungi pemerintah Negeri Gajah Putih tersebut. Dalam kunjungannya, Megawati memuji betapa berkembangnya sektor pertanian di sana.


"Bu Mega waktu itu memuji pertanian Thailand. Tapi rajanya bilang, Bu Mega kita belajar pertanian dari Indonesia," katanya saat ditemui di Gedung Pusat Informasi Agribisnis Kementerian Pertanian, Ragunan, Senin (10/6/2013).


Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini mengatakan, Indonesia lebih cepat puas. Begitu mencapai swasembada beras, peningkatan produktifitas komoditi lainnya seakan tak tersentuh. "Perbedaannya adalah begitu kita mendapat swasembada pertanian, berhenti kita," katanya.


Ada 2 indikator yang dinilai Rokhim sebagai pembeda antara sektor pertanian Indonesia dengan negara tetangga tersebut. Kedua hal tersebut ialah produktifitas pertanian dan kesejahteraan petani.


Meski beberapa komoditi di Indonesia menurutnya ada yang telah melampaui capaian dari Thailand, segi kesejahteraan petani pun menjadi indikator yang sangat kontras terlihat.


"Kesejahteraan petani itu jauh sekali. Di sana itu total footbal. Visi bangsanya itu menjadikan dapuir dunia. Petani di sini rumah masih beralaskan kayu, di sana sudah tembok," katanya.


Perlu ada langkah-langkah strategis dari pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk meningkatkan produktifitas dan mengedepankan kesejahteraan petani. Salah satunya ialah dengan adanya bank pertanian.


"Di negara lain itu ada ocean bank, agriculture bank, maritime bank," tutupnya.


(zul/dru)