Ini Dia Pemicu Awal Pengusaha Angkutan Pelabuhan Tanjung Priok Mogok

Jakarta - Pengusaha swasta penyedia jasa kepelabuhan menuding PT Pelindo II melakukan monopoli usaha dengan membentuk 21 anak perusahaan di sektor kepelabuhan. Hal ini menjadi pemicu awal pengusaha swasta melakukan aksi mogok operasional hari ini (3/6/2013).

"Kita stop hari ini karena BUMN yaitu PT Pelindo II melakukan monopoli sistem. Bahkan mereka membentuk 21 anak perusahaan yang mereka bangun mulai dari bisnis pengapalan, pengurusan dokumen dan tracking yang digarap mereka. Ini membuat perusahaan swasta yang kecil-kecil itu bersaing dengan perusahaan negara yang besar sehingga dibunuhlah kami oleh mereka," kata Ketua Umum Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) Gemilang Tarigan saat melakukan konferensi pers di Perkantoran Yos Sudarso, Tanjung Priok Jakarta Utara, Senin (03/06/2013).


Ia menganggap PT Pelindo II sudah melanggar UU No. 19/2003, yaitu BUMN berkewajiban untuk membantu sektor usaha kecil dan koperasi. Menurutnya dengan dibentuknya 21 anak perusahaan, PT Pelindo II seperti ingin menyingkirkan sektor swasta penyedia jasa pelabuhan.


"Perusahaan BUMN itu jangan sampai masuk terlalu dalam mereka karena sudah tertera di UU No 19/2003. BUMN itu berkewajiban untuk membantu usaha ekonomi lemah dan koperasi. Seharusnya mereka (Pelindo) menyediakan alat bongkar muat yang saat ini sangat minim. Bayangkan 6 jam kami menunggu supaya crane itu bergerak. Belum lagi pungli akibat keterlambatan ini," katanya.


Ia mengkritik banyaknya jalan yang kondisinya rusak di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok. Padahal 70% proyek bongkar muat barang nasional ada di Pelabuhan Tanjung Priok.


"Kondisi jalan juga sangat buruk, seharusnya terdapat 3 jalur, ini satu jalur dan berlubang juga sehingga macet total. Tanjung Priok itu membawa devisa yang banyak karena 70% bongkar muat barang nasional itu ada di Tanjung Priok. Kembalikan Pelindo ke dalam habitatnya," cetusnya.


Aksi mogok ini dilakukan oleh Indonesia National Shipowners Association (INSA), Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia, Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel). Di DKI Jakarta saja 700 perusahaan stop melakukan kegiatan, truk yang berhenti operasi hari ini di Tanjung Priok ada 20.000 truk.


(wij/hen)