Jero Wacik Pamer Lampu Hemat Tenaga Matahari, Tapi Harganya Rp 200 Ribu

Jakarta - Menteri ESDM Jero Wacik memamerkan lampu hemat energi bertenaga matahari namun harganya Rp 200 ribu. Hal ini untuk mengembangkan energi baru terbarukan khususnya untuk tenaga listrik.

Jero menunjukkan lampu hemat energi tersebut di acara Bukan 4 Mata bersama pembawa acaranya Tukul yang ditayangkan Trans7 malam tadi. Menurut Jero, lampu bertenaga matahari ini cocok untuk rakyat di kampung yang belum ada listrik. Tapi kok harganya Rp 200 ribu ya?


"Saya sedang membuat, memproduksi jutaan (lampu hemat energi) untuk desa-desa. Kira-kira sekarang Rp 200 ribulah harganya satu biji. Tapi nanti semakin banyak kita memproduksi, akan makin murah harganya. Sama kayak handphone-lah. Dulu pas baru-baru datang harganya Rp 15 juta, Rp 10 juta, sekarang kan Rp 200 ribu sudah dapat," tutur Jero dalam acara itu seperti dikutip, Rabu (12/6/2013).


Dikatakan Jero, Indonesia kaya dengan energi-energi baru dan terbarukan, seperti panas bumi, matahari, air, sampah, dan juga angin. "Tenaga matahari itu pagi-pagi jam 7, Tuhan sudah mengirim panas mataharinya ke rumah kita. Tidak usah ngangkut, tidak usah ditanam, sudah di depan rumah kita. Ini kalau kita tidak bisa manfaatkan sebesar-besarnya, merugi kita," papar Jero.


Demikian juga dengan tenaga air, dengan banyaknya sungai dan danau yang bisa menjadi pembangkit listrik. Lalu sampah yang selama ini menjadi masalah sosial, ternyata berguna untuk dijadikan sumber listrik. " Kalau tidak kita akan ditekan oleh BBM, makin lama kita akan menderita. Jadi kita tinggalkan BBM dan pindah ke energi yang lain," ungkap Jero.


(dnl/hen)