Pemerintah Pede Mobil Murah Indonesia Bisa Diekspor ke 70 Negara

Jakarta - Pemerintah optimistis produk mobil murah dan ramah lingkungan atau Low Cost and Green Car (LCGC) bisa tembus pasar ekspor. LCGC nantinya tak hanya dijual di pasar dalam negeri, tapi juga bisa go international.

Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Budi Darmadi mengatakan, dalam mengembangkan program LCGC sebaiknya teknologi yang digunakan di dalamnya tidak dibatasi. Sehingga LCGC produksi Indonesia bisa memenuhi permintaan pasar ekspor.


"Dalam dunia otomotif, semakin safe dan modern teknologi yang digunakan, maka semakin mahal. Filosofi itu berarti menyatakan kalau teknologi ada ongkosnya. Makanya teknologi jangan dibatasi. Dan, kita tidak akan membatasinya karena kalau dibatasi, misalnya ada pesanan dari Thailand dengan permintaan teknologi tertentu, maka kita tidak bisa supply. LCGC juga tidak hanya untuk pasar dalam negeri tapi untuk ekspor, dengan menargetkan ke 70 negara," kata Budi seperti dikutip dari situs Kemenperin, Rabu (12/6/2013)


Budi menuturkan hingga saat ini, regulasi LCGC masih dalam tahap harmonisasi dengan Kementerian-kementerian terkait. Beberapa merek otomotif yang secara resmi sudah menyatakan kesiapan untuk mengembangkan LCGC ini antara lain Daihatsu dan Toyota dengan target produksi LCGC sekitar 55 ribu unit.


Sedangkan merek lain yang menyatakan berminat antara lain Honda, Suzuki, dan Nissan. Kalau kelima produsen itu misalnya menghasilkan 50 ribu unit LCGC, maka produksi total kelimanya bisa mencapai 250 ribu unit. Namun itu tergantung kapasitas produksi masing-masing produsen. Bahkan, jika permintaan LCGC nanti tinggi, bisa mencapai 300 ribu sampai 600 ribu unit.


Budi begitu yakin penjualan mobil LCGC akan mendapat sambutan positif dari masyarakat dan mendongkrak penjualan mobil. Harga LCGC yang murah serta pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan pendapatan per kapita masyarakat, akan membuat LCGC diminati oleh banyak masyarakat.


(hen/dru)